Langsung ke konten utama

Lama tak muncul, ngapain aja sih kak? #Part 3

Sesuai janji saya, di part 3 ini saya akan ceritakan tentang TA saya. Seperti yang saya jelaskan di part 1 kalau di pendidikan fisika, ada 1 skripsi dan 2 TA.

Perjalanan menyelesaikan TA ini tidaklah singkat, hampir satu tahun, mulai dari konsul konsep awal hingga ujian. Dalam kasus saya, dua TA yang saya kerjakan masih dalam satu tema sehingga lebih ringkas dalam pengerjaannya. Satu kali dayung dua pulau terlampaui.
Tema ini saya peroleh berdasarkan proyek dosen. Waktu itu dosen pembimbing saya memperoleh proyek penelitian tentang pembangunan rumah daya senilai kurang lebih 90 juta. Simbiolisis mutualisme, begitu yang terjadi diantara kami. Dosen butuh mahasiswa untuk membantu menyelesaikan proyek, sementara mahasiswa butuh dosen berproyek supaya tugas akhir dapat berjalan lancar. Tahun pertama penelitian masih berkisar pada monitoring performa baterai. Awalnya dosen pembimbing saya memperkenalkan penelitian sebelumnya tentang monitoring baterai pada sistem lampu jalan raya tenaga surya dengan LabVIEW. Berangkat dari situlah kami berdiskusi dan diperoleh tema penelitian untuk tugas akhir saya yaitu monitoring baterai pada sistem lampu jalan raya tenaga surya dengan LabVIEW Interface For Arduino (LIFA).

Pacar setia saat TA
Penelitian ini sungguh sangat baru bagi saya, karena sebelumnya saya tidak pernah belajar mengenai sistem energi, baterai, ataupun program-program monitoring. Proses mempelajari materi dan brainstorming menjadi hal awal yang cukup berat bagi saya. Meski demikian, itulah titik balik saya untuk mulai senang mencari dan membaca jurnal ilmiah internasional. Mulai paham dengan konsepnya, saya berlanjut untuk langsung praktik. Ada banyak rangkaian listrik yang perlu saya pelajari beserta softwarenya. Maklum, saya tergolong mahasiswa yang jaman belajar elektronika dasar cukup malas. Alhasil saya seperti baru belajar dari nol. Begitu pula untuk software, semua serba harus belajar sendiri. Dari pagi hingga malam duduk di depan komputer laboratorium, belajar membuat programnya. Ada banyak program yang saya pelajari, antara lain Arduino, LabVIEW, LIFA, Origin, dan Fritzing. Lengkap sudah!

Situasi underpressure kerap kali saya rasakan, karena setiap pekan saya harus progress kepada dosen pembimbing. Hampir setiap hari dosbing rajin menengok pekerjaan saya di laboratorium. Karena ikut proyek, otomatis ada batas waktu yang ditentukan. Saya harus menyelesaikan tepat waktu. Tak jarang saya sudah nongkrong di laboratorium sejak jam enam pagi dan baru kembali ke kos malam hari. Terkadang untuk memastikan alat berjalan lancar, saya harus di laboratorium hingga pukul 10 malam. Sampai-sampai saya dijuluki penunggu lab. Hahaha...
My master pieces

Ketika data yang bagus sudah ditangan dan diolah, saat itu saya tidak langsung menulis makalah TA nya. Justru saya mendapat tugas untuk menuangkan hasilnya dalam satu paper yang akan dimasukkan ke jurnal internasional. Apa daya akhirnya saya mulai menulis meski rasanya berat karena harus dalam bahasa inggris yang formal dan serba ilmiah. Hikmahnya, justru saya mulai belajar bahasa penulisan paper yang baik, penyajian datanya, dan cara membahas hasil penelitian tersebut. Selesai menulis satu paper, ternyata dosbing menyampaikan kalau papernya masih terlalu luas dan sepertinya perlu dipecah jadi dua paper. Speechless juga awalnya, tapi kemudian dosen saya justru mempersilahkan saya untuk menyelesaikan dahulu dua makalah TA untuk ujian, baru setelah itu masalah paper didiskusikan lagi. Senang rasanya....

Dua makalah harus segera saya selesaikan. Tak lama kemudian saya diperbolehkan ujian. Karena dosbingnya sama dan temanya sama, saya diperbolehkan ujian dua TA sekaligus dan hanya satu kali presentasi. Pun ujian saya juga diperbolehkan paralel dengan kakak tingkat yang kebetulan punya kasus sama. Alhamdulillah...

Engineering Physics International Conference, Bandung, 2016
Dosbing saya ini istimewa. Beliau sangat ingin mahasiswa memperoleh banyak hal selama kuliah. Tak heran beban yang diberikan selama TA juga terasa lumayan berat. Tapi memang benar buah yang dipetik dikemudian hari jauh lebih manis.

Selesai ujian TA, kembalilah saya berkutat dengan tugas menyusun dua jurnal ilmiah. Disaat teman-teman sedang sibuk skripsi dan TA, saya sibuk dengan jurnal. Hehehe...
Tapi dibalik itu, saya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan papernya di seminar internasional di Bandung. Semua akomodasi dan biaya seminar ditanggung dosbing. Yeay....jalan-jalan.... Sungguh kesempatan langka yang tidak semua mahasiswa mendapatkannya. :)

Pulang dari seminar internasional, saya masih sibuk dengan revisi papernya serta menyelesaikan satu paper lagi yang dipublikasikan dijurnal internasional. Sulit? Iya. Terkadang harus begadang demi menyelesaikan semuanya. Sempat saya mengalamai masa-masa seperti buron dosen. Hehehe... hampir setiap pekan harus progress, diskusi ini itu demi menghasilkan paper yang baik.

Well, semua akan indah pada waktunya dan sekarang justru saya sangat kangen dengan suasana riset di laboratorium. Kini dua paper saya semuanya sudah terbit dan bisa kalian download di scopus maupun science direct. Berikut saya beri link nya:
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.03.080 dan http://www.iaescore.com/journals/index.php/IJPEDS/article/view/6779/6418 

Semoga bermanfaat :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Merawat luka 💔

Hai semua! Pernah ga sih kalian merasa sad, heartbreak, disappointed, atau perasaan yang senada? If yes, kamu nggak sendirian. Seriously! Sebagai manusia normal yang punya perasaan, tentu pernah dong. Apalagi buat teman-teman yang punya hati sangat lembut atau perasa, maka perasaan-perasaan itu terasa lebih vivid. It is okay not to be okay, you can be sad, heartbreak, and disappointed. Nah tapi yang perlu digaris bawahi di sini adalah, how to navigate those feelings? Gimana cara merawat hati yang terluka? Kali ini aku akan berbagi sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan luka tersebut dan bagaimana aku berjuang untuk sembuh. Yang namanya luka, sakit, ya berarti butuh obat. It might take some times, but that's fine. Kita bisa ambil baby steps, dikit-dikit aja asal progress. Semua demi kesehatan jiwa dan raga. Bukan begitu? Beberapa poin ini bisa teman-teman coba, bagitu juga ini jadi reminder buat aku pribadi. Simak ya: 1. Take a break to breath Yes! Bernapas. Kalau lagi kena a...

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti ti...