Langsung ke konten utama

Solo di Imlek Tahun ini


Solo Kota Budaya.- 25 Januari 2014. Kilau lampion di sepanjang gladak dan pasar gedhe seakan menyita perhatian kepada setiap insan yang menyaksikannya. Warna dominan merah dan sedikit aksen kuning menambah semarak menyambut tahun baru cina atau yang biasa kita sebut dengan imlek (tahun ini imlek ke 2565).

Hampir setiap tahunnya, perayaan imlek berpusat di tempat ini karena memang banyak etnis cina yang berdagang di pasar gedhe dan terdapat satu kelenteng tepat di samping pasar gedhe. Meskipun demikian, mereka tetap hidup berdampingan dengan masyarakat lain dan hidup dengan damai.
Solo Imlek Festival 2014 diramaikan dengan pameran berbagai produk, mulai dari baju, kuliner, mobil, dan masih banyak lagi. Pernak pernik imlek juga bisa ditemui disini, seperti lampion terbang, gantungan kunci, dsb. Tak hanya etnis Cina saja yang datang ke tempat ini, tapi juga masyarakat Solo yang bukan etnis Cina. Semuanya berbaur dengan tentram, seakan tak ada perbedaan diantara kami.

Sementara itu, dimalam hari, kita dapat berfoto dengan berbagai lampion Shio disepanjang jalan Gladag. Ramai sekali, bahkan kalau ingin berfoto sendiri, kita harus bersabar dan mengantri. Selanjutnya, dibelakang gedung Telkom, kita dapat menyaksikan sejarah masa lalu, dimana foto-foto tentang kondisi Pasar Gedhe di pajang disepanjang jalan itu. Ternyata tugu jam di pasar Gedhe itu sudah sangat tua, bahkan umurnya lebih dari umurku.



Terakhir,spot yang paling menarik bagi saya, tepat di bundaran depan balai kota, akan kita temui banyak fotografer dengan berbagai kamera, mulai dari kamera handphone, pocket, dan DSLR dengan berbagai model. Semuanya sibuk memotret keindahan pemandangan lampion malam itu. Tak ketinggalan, saya juga turut mengabadikannya, dan inilah hasilnya, beberapa jepretan hasil jalan-jalan di suasana imlek tahun ini. Cantik kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Merawat luka 💔

Hai semua! Pernah ga sih kalian merasa sad, heartbreak, disappointed, atau perasaan yang senada? If yes, kamu nggak sendirian. Seriously! Sebagai manusia normal yang punya perasaan, tentu pernah dong. Apalagi buat teman-teman yang punya hati sangat lembut atau perasa, maka perasaan-perasaan itu terasa lebih vivid. It is okay not to be okay, you can be sad, heartbreak, and disappointed. Nah tapi yang perlu digaris bawahi di sini adalah, how to navigate those feelings? Gimana cara merawat hati yang terluka? Kali ini aku akan berbagi sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan luka tersebut dan bagaimana aku berjuang untuk sembuh. Yang namanya luka, sakit, ya berarti butuh obat. It might take some times, but that's fine. Kita bisa ambil baby steps, dikit-dikit aja asal progress. Semua demi kesehatan jiwa dan raga. Bukan begitu? Beberapa poin ini bisa teman-teman coba, bagitu juga ini jadi reminder buat aku pribadi. Simak ya: 1. Take a break to breath Yes! Bernapas. Kalau lagi kena a...

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti ti...