Hi!
Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital.
Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.
Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa lihat di sini: https://a.co/d/hy02Lbg. Karena cuma bawa satu tas jadinya enggak perlu beli bagasi dan jadi lebih hemat :)
Tujuan pertamaku Vienna, karena emang pengen kesana nonton konser musik klasik. Di Vienna, aku ditemani Iqbal yang emang lagi studi di kota tersebut. Trip kami mulai dengan keliling Schonbrunn Palace, lanjut ke istana yang satunya lagi tapi lupa namanya, ke Prater dan naik ferris wheel, lanjut mampir ke masjid Vienna, lalu jalan sebentar ke TU Wien, dan akhirnya nonton musik klasik Vivaldi four season di Karlskirche. Pas nonton konser musik klasik, rasanya kayak mimpi yang jadi kenyataan. I was truly happy :') Kalau di ceritakan satu-satu gimana pengalaman di kota Vienna, kayaknya bakal panjang banget dan mungkin bisa jadi satu artikel. Hahahaha...
Lanjut ke hari kedua, yaitu ke Salzburg, salah satu kota yang lumayan terkenal karena Mozart di Austria. Kota ini lumayan jauh dari Vienna, jadi harus naik kereta sekitar tiga jam. Sesampainya di Salzburg, lanjut kunjungi Schloss Mirabel, Mozart Wohnhaus, liat pasar tumpah di pinggir sungai Salzach, dan ke Old town. Setelah istirahat sebentar lanjut ke Salzburg museum, lewat di Mozart Gebursthaus, Mozartplatz, Residenzplatz, Salzburg Cathedral, lalu ke Fortress Hohensalzburg. Semua lokasi berdekatan jadi cukup jalan kaki yang endingnya bikin kaki gempor tapi happy. Sambil lihat sunset nongkronglah dan nyemil di pinggir sungai Salzach.
Hari ketiga lanjut perjalanan di Hallstatt yang lumayan jauh juga dari Salzburg. Jarak tempuh sekitar dua jam, dan ditambah lagi dengan naik kapal feri selama sekitar sepuluh menit. Sampai di Hallstat pemandangannya cantik banget. Perpaduan bangunan di tebing-tebing, danau Hallstatter See, dan alam yang hijau bener-bener jadi kombinasi yang pas. Di tempat ini aku jalan-jalan di sekitar rumah-rumah warga sambil cari-cari souvenir, lalu ke Spielplatz, naik kereta ke Skywalk, lalu lanjut ikut tour Saltmine, dan akhirnya nyantai di pinggir danau sambil nunggu bis ke stasiun balik ke Vienna. Meskipun tempat-tempat yang dikunjungi sedikit, tapi sebenernya ini udah cukup banget buat sehari di Hallstat.
Alasan aku balik ke Vienna karena hari selanjutnya aku mau ke Slovakia, tepatnya ke kota Bratislava. Cukup naik kereta dari Vienna ke Bratislava selama sekitar dua jam, sampailah aku di Bratislava. Perjalanan kumulai dengan mengunjungi Bratislava castle tapi ternyata tutup. Tempat-tempat bersejarah lainnya juga umumnya tutup, meskipun masih bisa berkeliling di tempat sekitarnya. Akhirnya lanjut mencari laundromat karena memang butuh cuci baju yang jumlahnya terbatas. Sambil cuci baju sementara aku jalan-jalan di old town, new town, juga blue church. Lanjut ke mesjid terdekat, dan jalan-jalan di sekitar. Sorenya aku langsung balik ke train station karena langsung lanjut ke Budapest.
Sesampainya di Budapest, malang kali sinyal handphoneku hilang karena ternyata paket data roaming yang terbatas. Mau beli kartu tapi sudah terlalu malam dan mall terdekat sudah mulai tutup. Akhirnya dengan modal screenshoot map di hp, bisa juga sampai ke hotel dan esok harinya pun buat jalan ke KBRI buat solat idul adha juga sama. Sempet nyasar sedikit tapi akhirnya nyampe juga. Setelah dari KBRI, lanjut jalan-jalan ke mall buat cari kartu telepon, lalu ke hungarian parliament, Fisherman and Bastion, dan Buda Castle. Nah, sayang sekali tripodku tertinggal disini dan baru sadar setelah sore hari. Terpaksalah beli baru untuk tetep bisa foto-foto mandiri, hehehe. Jalan-jalan tetep lanjut ke old town, terus naik ferris wheel, dan ke menikmati sunset di pinggir sungai. Malamnya balik lagi ke sekitar parlemen dan bridge buat foto-foto karena emang cantik banget.
Pagi-pagi buta aku udah harus cepet-cepet ke airport karena penerbangan ke Praha jam enam pagi. Penerbangan dari Budapest ke Praha cukup singkat, hanya sekitar sejam. Sampai di Praha hari masih pagi dan bahkan Narodni museum pun belum buka. Akhirnya muter-muter ke Old town dan Prague Castle. Karena lokasi keduanya berdekatan dan luas banget, jadi banyak jalan-jalan sampai kaki pegel sekali. Siang hari balik ke hotel untuk istirahat dan makan. Sebenarnya lelah banget karena kurang tidur semalam, tapi rasanya nanggung banget cuma sehari di Praha. Agak sorean saya lanjut ke Petrin tower buat lihat Praha dari atas, lalu lanjut ke dancing house. Karena sudah cukup lelah, saya memutuskan untuk santai di pinggi sungai sambil menanti sunset.
Pagi harinya, perjalan saya lanjutkan ke Krakow, Polandia. Perjalanan ini ditempuh selama kurang lebih enam jam dengan naik kereta. Sampai di Krakow hari sudah cukup sore, jadi saya putuskan untuk keliling old town. Pas banget ada pertandingan eurogame, jadi saya seru deh bisa ikutan nonton bareng. Hari selanjutnya, pagi ternyata hujan deras, jadinya sepatu basah kuyup. Meski demikian, jalan-jalan tetep dilanjutkan dengan mengunjungi Wawel Royal Castle. Setelahnya hujan sudah cukup reda, jadi bisa lanjut ke Krakow Eye, Balon Widowkowy, dan juga Grunwald bridge. Tidak banyak yang bisa saya kunjungi di Krakow karena waktu yang cukup mepet. Sisanya cukup foto-foto di depan gedungnya saja atau sekedar lewat, seperti St mary basilica dan Wawel thief tower.
Siang hari saya lanjut ke Warsaw karena esok hari penerbangan kembali ke Finland dari warsaw airport. Sampai di warsaw hari sudah sore dan pasti saya langsung lanjut ke Old town. Ternyata lumayan menarik juga karena di sore hari banyak pop up music dan dance show di sepanjang jalan old town. Lanjut menikmati sunset di pinggir sungai. Kali ini rasanya cukup beda karena lebih banyak orang yang nongkrong di pinggir sungai. Malam harinya saya balik lagi ke old tow sampai bener-bener puas muter-muter warsaw.
Pagi hari saya langsung lanjut ke Palace of culture and science untuk naik ke towernya. Jalan-jalan di warsaw kali ini bener-bener singkat, tapi saya cukup menikmatinya. Siang hari saya kembali ke Finland dan sampai di rumah malam harinya. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan tapi juga sangat menyenangkan. Solo trip ternyata sangat menyenangkan karena apapun keputusan yang diambil tidak ada pengaruh dari pihak lain. Dengan solo trip ini juga, saya belajar untuk menghadapi diri sendiri. Hehehe...
Nah kan, lumayan panjang ceritanya. So, next solo trip kemana lagi ya?
Karlskirche, Vienna 2023 |
Komentar
Posting Komentar