Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Lebaran kali ini...

Selamat Hari Raya Idul Firtri 1434 H Mohon Maaf Lahir Batin ya... Alhamdulillah, Allah telah menganugerahkan begitu banyak nikmat kepadaku hingga sampai pada ujung bulan suci ini. Bulan Ramadhan tahun ini, Allah mengajarkanku begitu banyak hal. Allah punya cara tersendiri untuk menyayangi hamba-Nya. Pengalaman yang kulalui di bulan ramadhan begitu berarti. Kesabaran benar-benar diuji, memaksaku untuk menjadi hamba yang lebih sabar, kuat, tidak mudah putus asa, egois, dan selalu berperasangka baik kepada Tuhan-Nya. Malam terakhir ramadhan, ku isi dengan takbir keliling bersama para santri TPA di masjid kampungku. Mereka begitu semangat, sambil membawa obor, kami berkeliling kampung sambil melafalkan kalimat takbir yang begitu indah. Hal serupa juga dilakukan oleh para santri TPA kampung sebelah. Di tengah perjalanan kami pun bergabung membentuk satu barisan yang amat panjang. Malam yang gelap, kini terasa begitu terang. Asma-Nya selalu disebut, terlantun dalam setiap kalimat t

Balepanjang, My lovely village

Akhir pekan di bulan ramadhan, aku sekeluarga berkunjung ke rumah mbah di desa Balepanjang, kecamatan Baturetno, kabupaten Wonogiri. Sekitar 30 kilo dari rumahku. Aku bilang ini liburan yang gak biasa. Serasa aku kembali dilempar ke beberapa masa sebelumnya. Aku kembali seperti anak-anak, ya seperti 10-15 tahun lalu. Sore yang cerah, aku sedikit diajak berolah raga oleh sepupuku yang masih berusia sekitar 3 tahun. Dengan semangat ia mengejar kereta yang kebetulan lewat di jalan kampung. Hm,,,nasib jadi orang yang lebih tua, pastilah harus menjaga yang masih muda. Sambil tertawa ia masih saja mengejar kereta kelinci itu. Masa iya, dia naik sendirian, jadilah aku ikut naik kereta kelinci. Ini pertama kalinya aku kembali naik setelah sekian tahun aku tak pernah naik lagi. Dulu sewaktu kecil aku suka naik kereta kelinci. Biasanya sih di pasar malam, tapi entah mengapa jaman sekarang kereta kelinci juga beroperasi di luar pasar malam dan masuk ke kampung-kampung. Aku masih ingat t

Welcome to Ngapak City, part 3 (end)

Aku bersyukur bisa melewati hari kemarin dan alhamdulillah baik-baik saja. Pertempuran kemarin cukup menguras tenaga. Aku juga bersyukur masih diizinkan untuk menikmati hari ke 3 di Purwokerto.   Hari minggu yang cerah dan tak ada lagi rasa tegang. Kami melewati pagi dengan santai, menonton film kartun sambil sarapan.  Sekitar pukul 07.30 kami meninggalkan hotel menuju gedung Roedhiro fakultas ekonomi, tempat diselenggarakannya semnas (seminar nasional).  Seminar ini mengambil tema “Going Beyond The World By Application Of Technology Innovation For Indonesia Bright Future”. Seminar berisi pemaparan pandangan dari para ahli Inovasi Teknologi yang berasal dari akademisi dan praktisi. Acara ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama diisi oleh Dr. Andika Fajar yang kini tengah menjabat sebagai Asisten Deputi Sumber Daya Manusia IPTEK di Kementerian Riset dan Teknologi RI. Sesi kedua diisi oleh Dr. Edi Sukur, M.Eng selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Industri dan Sektor Privat Masyarakat

Welcome to Ngapak City, part 2

Hari ke 2 di Purwokerto. Mata masih kriyip-kriyip padahal udah jam 5 pagi. Keinget hari ini presentasi, langsung deh "Saatnya berperang. Semangat!"  Pagi hari setelah sarapan kami berangkat menuju gedung rektorat UNSOED. Nervous , itu pasti, but show must go on . Saya mencoba untuk bersikap santai. Kami kebagian presentasi pada urutan ke 4. Hal penting saat presentasi, harus bisa menguasai diri, jangan sampai trembling gara-gara demam panggung. Awalnya saya hampir blank saat akan memulai presentasi. Tapi saat judul karya kami muncul di layar, saya berhasil mengingat materi yang akan saya sampaikan. Satu masalah mucul, tombol navigasi pada laptop panitia sedikit error hingga slide tampil berantakan. Untunglah itu tak berlangsung lama dan kondisi kembali normal. Tepukan riuh dari audience menaikkan percaya diri kami. Presentasi berhasil kami lalui dengan lancar serta pertanyaan juri berhasil kami jawab sebaik semampu kami. Serius ini debut pertama lho Hari itu men

Welcome to Ngapak City , part 1

Alhamdulillah, hari ini berangkat juga. 13 Juni 2013. Dua hari lalu, masih sibuk untuk mendapatkan "sangu" dari fakultas, dan akhirnya dapat juga. Kemarin lembur, sukses tidur jam 3 pagi, bangun telat jam 6 padahal kuliah jam 7 pagi. Hoho...sungguh tidak patut di contoh kelakuan saya kemarin. Malam semakin larut, saya dan dua orang teman saya harus berangkat menuju Purwokerto untuk melakukan presentasi setelah beberapa hari lalu, kami dinyatakan lolos 15 besar LKTIN The 2nd Soedirman Science Competition. Pukul 11 malam, kami bertiga meninggalkan kos menuju pool bus di dekat terminal tirtonadi. Sebenarnya bus dijadwalkan tiba pukul 01.30 dini hari. Antisipasi terjadi sesuatu, kami memilih berangkat dari kos sebelum jam 12 malam. Alhasil, kami menunggu tiga jam di pool hingga bus datang menjemput kami bertiga. Ini kali pertama kami menginjakkan kaki di Purwokerto. “Welcome to Ngapak City.” Ya, begitulah kesan pertama yang bisa saya tangkap. Seorang bapak di terminal beri

Trio Srikandi Super

Mereka yang terlebih dahulu dekat dengan anak-anak. Tiga orang srikandi dari dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Mbak Mawinda, Mbak Zuriyah, dan Mbak Helen. Setiba di dusun Lengkong, keberadaan mereka tak terdeteksi lagi hingga panitia sedikit kebingungan mencari mereka. Kebebasan ada pada jiwa mereka. Bukan orang yang terbiasa hidup penuh aturan, runtut, dan kaku. Mereka justru bisa lebih mengeksplor dusun Lengkong. Ternyata mereka terlebih dahulu mendekatkan diri pada adik-adik di SD dan di MI. Sederhana sebenarnya, tapi itu cukup membuat adik-adik di sana begitu terkesan dan sangat terbuka dengan mereka. Mbak Mawinda, mahasiswa semester akhir jurusan perfilman ini berhasil membuat satu karya yang luar biasa dari pengalaman realita II tahun lalu. Ia membuat satu video pendek tentang cita-cita seorang anak Makassar yang ingin menjadi pelukis, tapi ia sendiri tak tahu pensil warna itu seperti apa. Berkat video tersebut, Mbak Mawinda berhasil mendapatkan banyak crayon, kertas

Lansep Berdukun

Ini pagi pertamaku di Dusun Lengkong, sebuah dusun mungil di lereng Argopuro. Tanah nan subur, air melimpah, dan warna hijau sepanjang mata memandang. Inilah salah satu anugerah Yang Kuasa dan patut untuk disyukuri. Udara bersih nan sejuk, tapi lembab khas pegunungan. Aroma daun-daun basah karena embun semalam merasuk ke raga, menyelimuti setiap helai saraf dengan kedamaian. Aku dan mbak Mira mulai menyalurkan hasrat bolang kami. Sebenarnya kami tak tau arah jalan ini. Posisi kami yang berada di tengah kampung membuat kami penasaran untuk menjelajah sampai ujung kampung. Kedua kami tampaknya memilih untuk melangkah naik gunung menyusuri bagian barat kampung, yang berarti kami memilih jalan menanjak dari pada menurun, dengan pertimbangan supaya tak lelah saat pulang nanti. Sepenjang jalan yang kurang lebih lebarnya 1.25 meter, kami tak henti-hentinya kagum dengan pemandangan di sana. Air mengalir di sepanjang kanan kiri jalan menggambarkan betapa kayanya dusun ini akan air. Sekita

Asli Canggih lho,,,

  Senyum terus mengembang di wajahku dan wajah temanku yang bernama Luthfi alias Upik. Hari yang cerah, Jumat 18 Februari 2012. Mumpung masih libur semester, kami memutuskan untuk mbolang ke salah satu situs sejarah yang masyhur di negeri ini. Legenda tentang kedua bangunan itu biasa di ceritan oleh IPS saat SD dulu. Sekarang, aku benar-benar menginjakkan kaki di sana, Prambanan-Ratu Boko. Kami berangkat berdua dengan naik bus umum dari terminal tirtonadi (Solo) dan turun di turun di depan masjid depan kawasan wisata Prambanan. Hari masih pagi dan matahari terasa hangat. Kami memasuki gerbang kawasan wisata di sambut semilir angin nan segar. Loket pembelian tiket rupanya agak jauh dari gerbang utama. Penawaran tempat wisata ini cukup menarik, paket pertama 30.000 khusus Prambanan, paket kedua 45.000 spesia Prambanan-Ratu Boko. Merasa sudah jauh-jauh dari Solo, kami memilih paket kedua. Here we go...petualangan di mulai. Mobil

Museum Karst Indonesia

Kamu suka traveling? Suka suasana desa yang masih ijo2? Mau wisata murah, asyik, tapi tetep edukatif? Bingung di mana? Ini dia solusinya. Jeng-jeng.... Wisata aja ke kawasan karst di kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Akses menuju ke sana gampang kok, tinggal kamu naik kendaraan umum apa pribadi? Kalau kamu naik kendaraan umum, dari terminal Tirtonadi (Solo) naik bus jurusan Pracimantoro. Perjalanan dari Solo ke Pracimantoro sekitar 2,5 jam. Setelah itu turun di terminal Pracimantoro. Dari terminal Pracimantoro kamu naik ojek aja. Paling 7 menit kamu bakal sampai ke tempat tujuan. Gampang kan? Kalau kamu naik kendaraan pribadi, dari terminal Pracimantoro nanti ada perempatan, belok kanan. Ikuti saja jalan itu sampai nemuin gapura yang gede...banget di sisi kiri jalan. Itu dia lokasinya. Takut salah jalan? Tanya aja sama penduduk sekitar yang dijamin pada tau semua. Sesampainya di lokasi, kamu harus membayar tiket masuk. Murah banget, Setelah itu kamu bebas menikmati kawasa

Pulang Ke Rumahku

Finally Go Home.... Selasa, 7 Januari 2013. Ku buka mata perlahan. Selamat pagi dunia.....Semangat-semangat! Hari ini memang sudah ku agendakan untuk pulang ke kampung halaman yaitu di Pracimantoro, Wonogiri. Ku sempatkan satu minggu untuk berada di rumah. Karena sejak SMA aku mulai menimba ilmu di kota Solo, jadi jarang sekali berada di rumah. Sekalinya pulang hanya beberapa hari ketika akhir pekan. Apalagi semenjak kuliah, tambah jarang pulang. Kadang aku merasa aneh. Aku tak begitu mengenal warga di kampungku. Apalagi aku termasuk anak yang jarang keluar rumah. Pokoknya parah banget lah. Hadeh,,,jangan dicontoh ya. Sebelum pulang, terlebih dahulu aku bersih-bersih kamar kos, biar nanti pas balik semua bersih, rapi dan nyaman. Lanjut ke packing barang-barang yang mau dibawa pulang. Satu tas ransel cukup. Pagi itu aku harus mengambil materi ajar untuk kuliah EAP minggu depan. Pukul delapan kurang aku berangkat menuju UPTP2B. Sayang, sesampainya di sana, menurut info dari m

SIM on Monday

Monday, January 7 th 2013 Kalau kemarin seharian beraktivitas diluar ruangan, maka sekarang giliran di dalam ruangan. Kira-kira bakal ngebosenin nggak ya? Sehari sebelumnya, aku mendapat pesan singkat dari teman- teman SIM mengenai SIM belajar. Uniknya, ada kata ‘Special’ . Ya...mungkin aja karena harinya yang beda. Emang biasanya hari Kamis. Nah, sayang banget tiap Kamis aku ga bisa ikut. Mau gimana lagi, setiap Kamis di jam yang sama aku harus latihan bela diri di Student Center. Oke, hari Senin itu aku sudah tak ada lagi jadwal kuliah, otomatis tak ada agenda lain selain SIM belajar dan nge-les privat malam nanti. “ Here we go ...” sekitar pukul 09.00 aku berangkat menuju gedung LPPM UNS dengan sepeda motorku. Ini kali pertama aku ke sana. Bahkan aku baru “Ngeh” kalau ada kantor LPPM di UNS. Hehe, maklumlah, kuliahku di gedung bagian belakang alias deket gerbang belakang. Sedangkan gedung LPPM berlokasi di dekat gerbang depan.  Sempat bingung juga mencari gedung itu karena

Semarak Mahasiswa Berprestasi

Untuk ketiga kalinya Lingkar Studi Pendidikan (LSP) Fkip Uns mengadakan  Semarak Mahasiswa Berprestasi.  Kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu talkshow Semarak mahasiswa berprestasi dan Sekolah Mawapres. Karena saya masih semaster satu, jadi saya ikut talkshownya saja. Talkshow berlangsung pada tanggal 5 Januari 2013 di Aula Puskom Lt 3 UNS. Seperti biasa, menurut pamflet yang beredar, acara dimulai pada pukul 07.30. Tapi kenyataannya baru dimulai pada pukul sekitar 8 lebih. Mungkin ini sudah menjadi tradisi kalau suatu acara pasri molornya setengah jam atau bahkan lebih. Sebagai langkah antisipasi menunggu, saya baru berangkat dari kos setengah delapan lebih. Kali ini saya dan seorang sahabat saya bernapa Upik memilih untuk duduk di barisan depan, supaya ilmu  yang ditransfer maksimal dan langsung tumpah ke bagian depan. Hehe Sebelum acara dimulai, panitian memutarkan video mawapres Universitas Indonesia yang tentunya menambah semangat peserta untuk menjadi seperti mer