Langsung ke konten utama

Balepanjang, My lovely village


Akhir pekan di bulan ramadhan, aku sekeluarga berkunjung ke rumah mbah di desa Balepanjang, kecamatan Baturetno, kabupaten Wonogiri. Sekitar 30 kilo dari rumahku.
Aku bilang ini liburan yang gak biasa. Serasa aku kembali dilempar ke beberapa masa sebelumnya. Aku kembali seperti anak-anak, ya seperti 10-15 tahun lalu.
Sore yang cerah, aku sedikit diajak berolah raga oleh sepupuku yang masih berusia sekitar 3 tahun. Dengan semangat ia mengejar kereta yang kebetulan lewat di jalan kampung. Hm,,,nasib jadi orang yang lebih tua, pastilah harus menjaga yang masih muda. Sambil tertawa ia masih saja mengejar kereta kelinci itu. Masa iya, dia naik sendirian, jadilah aku ikut naik kereta kelinci. Ini pertama kalinya aku kembali naik setelah sekian tahun aku tak pernah naik lagi.
Dulu sewaktu kecil aku suka naik kereta kelinci. Biasanya sih di pasar malam, tapi entah mengapa jaman sekarang kereta kelinci juga beroperasi di luar pasar malam dan masuk ke kampung-kampung.
Aku masih ingat tentang obrolanku via blog dengan seorang temanku. Ketika kutanya ia memilih tinggal di desa atau di kota, ia memilih di desa. Maklum, dari lahir sampai kuliah, ia tinggal di kota, dan mungkin belum pernah tinggal di desa. Ia balik bertanya padaku tentang hal ini. Bagiku desa atau kota sama saja. Mungkin karena separuh umurku dihabiskan di desa dan separuhnya lagi di kota, jadi kurasa sama saja. Tapi sejujurnya, aku memilih tinggal di kota dan sesekali main ke desa. Hehehe...
Kereta kelinci terus melaju, menyusuri jalan-jalan kampung yang kini semakin modern saja. Jalan-jalan sebagian besarsudah diaspal, dan ada pula yang di semen. Jarang sekali yang masih murni tanah thok. Rumah-rumah joglo khas jawa tengah masih menghiasi desa ini. Rumah – rumah itu terbuat dari kayu dan cenderung terbagi dua, yaitu bagian pertama atau bagian rumah yang utama, dan kedua bagian dapur. Suer, kalau di bandingkan dengan rumah modern jaman sekarang, dapur di rumah – rumah itu bisa tiga kali lipat besarnya. Luas banget untuk ukuran dapur. Tapi memang biasanya sekalian jadi gudang penyimpanan hasil sawah, seperti padi, jagung, kedelai, dan sebagainya. Yah istilahnya gudang stok makanan gitu dah.
Oh ya, rumah di desa ini juga masih punya halaman depan yang lumayan luas loh. Kalau mau main badminton cukup luas, atau mau buat main bola juga bisa. Halaman depan biasanya dibuat kaya taman, atau emang kosong gitu aja. Pokoknya khas rumah desa.
Sore hari, angin semilir begitu sejuk dan matahari tak begitu menyilaukan. Aku tenggelam dalam lamunanku sendiri sementara sepupu kecilku asyik menikmati sensasi naik kereta kelinci.  Rupanya ia senang sekali. Sisi lain desa ini yang tak pernah aku lihat, bisa kulihat hari ini. Desa yang asri, banyak pohon, punya rumah yang unik, dan penduduknya ramah sekali. Balepanjang, desa dimana aku lahir dan besarkan  hingga kelas 2 SD. Hm...
Sekitar 40 menit kami menghabiskan waktu bersama kereta kelinci. Cukup 3000 rupiah per orang sudah bisa berkeliling desa ini. Satu pengalaman baru bagiku, meski sederhana, tapi cukup bermakna. I love this village.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Merawat luka 💔

Hai semua! Pernah ga sih kalian merasa sad, heartbreak, disappointed, atau perasaan yang senada? If yes, kamu nggak sendirian. Seriously! Sebagai manusia normal yang punya perasaan, tentu pernah dong. Apalagi buat teman-teman yang punya hati sangat lembut atau perasa, maka perasaan-perasaan itu terasa lebih vivid. It is okay not to be okay, you can be sad, heartbreak, and disappointed. Nah tapi yang perlu digaris bawahi di sini adalah, how to navigate those feelings? Gimana cara merawat hati yang terluka? Kali ini aku akan berbagi sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan luka tersebut dan bagaimana aku berjuang untuk sembuh. Yang namanya luka, sakit, ya berarti butuh obat. It might take some times, but that's fine. Kita bisa ambil baby steps, dikit-dikit aja asal progress. Semua demi kesehatan jiwa dan raga. Bukan begitu? Beberapa poin ini bisa teman-teman coba, bagitu juga ini jadi reminder buat aku pribadi. Simak ya: 1. Take a break to breath Yes! Bernapas. Kalau lagi kena a...

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti ti...