Langsung ke konten utama

Welcome to Ngapak City, part 3 (end)


Aku bersyukur bisa melewati hari kemarin dan alhamdulillah baik-baik saja. Pertempuran kemarin cukup menguras tenaga. Aku juga bersyukur masih diizinkan untuk menikmati hari ke 3 di Purwokerto. 
Hari minggu yang cerah dan tak ada lagi rasa tegang. Kami melewati pagi dengan santai, menonton film kartun sambil sarapan.  Sekitar pukul 07.30 kami meninggalkan hotel menuju gedung Roedhiro fakultas ekonomi, tempat diselenggarakannya semnas (seminar nasional).  Seminar ini mengambil tema “Going Beyond The World By Application Of Technology Innovation For Indonesia Bright Future”. Seminar berisi pemaparan pandangan dari para ahli Inovasi Teknologi yang berasal dari akademisi dan praktisi. Acara ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama diisi oleh Dr. Andika Fajar yang kini tengah menjabat sebagai Asisten Deputi Sumber Daya Manusia IPTEK di Kementerian Riset dan Teknologi RI. Sesi kedua diisi oleh Dr. Edi Sukur, M.Eng selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Industri dan Sektor Privat Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI).
Sebenarnya apa yang di sampaikan pembicara itu menarik, tapi entah kenapa mata ini tak dapat dikompromikan lagi. Tak jauh beda, dua teman saya mungkin justru sudah berlayar sampai ke negeri seberang dalam mimpinya.
Setelah sesi pemaparan selesai, lega...rasanya. Oke, bosan dan ngatuk langsung hilang. Hm,,, apakah ini hanya terjadi pada kami bertiga ataukah hal ini juga pernah terjadi pada teman-teman? Entahlah.
Sesi pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh seorang moderator yang juga masih mahasiswa.  Sebelum penutupan seminar, saatnya pengumuman pemenang lomba karya tulis ilmiah yang sehari sebelumnya telah dilakukan penilaian presentasi oleh juri. Sebenarnya sebelum berangkat, kakak-kakak SIM sudah mewanti-wanti kami, terutama saya yang masih sering galau gara-gara ini pengalaman pertama. Kata-kata itu masih terngiang, yang kurang lebih bunyinya begini,
“Ini buat belajar aja, lagian baru pertama kali. Kalaupun juara, itu bonus.”
“Dapet juara 3 aja udah bagus itu.”
Kamipun pasrah, apapun hasilnya itu yang terbaik. Ketika panitia mengumumkan juaranya, rasanya...kaget, seneng, campur aduk. Alhamdulillah, kami berhasil merebut juara ketiga. Meskipun tidak berhasil menduduki posisi pertama, namun tetap membuat kami tak hentinya bersyukur.
Juara pertama disabet oleh duet maut kandidat dari Universitas Paramadina yang mengusung karya dengan judul “Inacard, Metode Kreatif Pengelan Budaya Indonesia Kepada Remaja Melalui Permainan Kartu.” Sementara juara dua berhasil diraih oleh duo Ani dan Bambang dari Institut Pertanian Bogor, yang memperkenalkan sebuah produk minuman baru, yaitu “Nata De Nypa : Pemanfaatan Potensi Lokal Buah Nipah Pulau Nusakambangan Sebagai Minuman Fungsional Tinggi Serat dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Saluran Pencernaan.”
Selesai pengumuman dan penyarahan hadiah, kini saat yang ditunggu-tunggu, Field Trip!!!
Baturraden menjadi tujuan kami. Udara dingin dan pemandangan yang tersaji mengingatkan kami akan suatu tempat, tawangmangu. Yah, bisa dibilang ini Tawangmangunya Purwokerto. Ada tujuh air mancur yang terpisah dan jaraknya lumayan jauh antara satu sama lain. Sekitar 2 jam kami berada di Baturraden, kini saatnya kami kembali ke Solo.
Untuk pulang kali ini, kami tak bisa langsung menuju Solo. Jadwal tiket bus menuju Solo tak sesuai dengan jadwal kami, itu sebabnya kami harus naik bus jurusan Jogja baru kemudian sambung bis menuju Solo.
Perjalanan kali ini cukup melelahkan, tapi rasa lelah ini seolah terbayar dengan apa yang kami dapat dan bawa pulang. Semoga keberhasilan kali ini menjadi awal untuk keberhasilan yang selanjutnya. Jujur, saya ingin jalan-jalan lagi sambil belajar, menikmati status sebagai mahasiswa yang tak hanya kuliah saja. Kalau perjalanan kali ini naik bus, kapan ya bisa naik pesawat? Bagaimana ya, rasanya naik pesawat? Semoga dapat tercapai segera, aamiin.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Rovaniemi Trip

Hi, winter is coming!!! Here in Lappeenranta is super cold already, even since yesterday the snow keeps coming.  Okay, kali ini saya mau berbagi soal pengalaman liburan ke Rovaniemi, Lapland.  Liburan kali ini bisa dibilang bukan liburan yang sebenarnya, ya karena emang cuma ambil waktu pas weekend yang super mepet. Kalau ditanya kenapa masih maksain pergi kesana, ya karena mumpung ada temennya. Hahahaha... Perjalan dari Lappeenranta ke Rovaniemi cukup jauh dan lama. Butuh lebih dari 12 jam untuk sampai ke sana dengan naik kereta. Saya pergi dari Lappeenranta hari Jumat sore dan sampai di Rovaniemi keesokan harinya. Tujuan utama ke Rovaniemi yaitu ke Santa Claus Village. Yey!! Saya bersama enam orang lainnya berkeliling di desa Santa Claus selama sehari penuh. Dari pagi kami sekitar setengah sepuluh, kami sudah mulai mengeksplor tempat-tempat yang super cantik dan instagramable. Ada banyak hiburan yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari aneka souvenir shops, santa claus post...

Tinggal di asrama bareng warga asing, why not?

Hai hai... Udah nggak kerasa dua tahunan ini saya menjadi warga dormitory alias asrama. Dalam kurun waktu tersebut, rasanya udah nggak keitung berapa kali pindah kamar. Memang, pihak asrama meroling atau mewajibkan pindah kamar setiap satu semester sekitar dua sampai 3 kali. Hm, ribet juga sih sebenernya pindah-pindah terus, tapi ada sisi postifnya juga. Setiap kali pindah, kamar akan dibersihkan, jadi bisa dibilang kamar nggak bakal kotor parah atau sampai jadi mirip kandang ayam. Hihihi... Oke, saya mulai cerita dari kondisi dormnya dulu. Ada dua pilihan, satu kamar dua orang atau satu kamar empat orang. Saya pribadi tinggal di dorm yang sekamar empat orang. Selain lebih murah, bangunannya juga paling dekat dengan lab. Ukuran kamarnya nggak terlalu besar sih, cuma ya cukup lah buat empat orang. Setiap orang dapat fasilitas kasur (bunk bed), meja belajar beserta kursinya, lemari, baju, dan lemari sepatu. Di setiap kamar ada kamar mandi juga, jadi lumayan oke lah dari segi fas...