Langsung ke konten utama

TOEFL ITP, TOEFL IBT, TOEIC?

Hi.. welcome back!

Lama banget enggak update karena memang akhir-akhir ini sedang mondar-mandir urus sana sini buat kuliah di Korea. Bakal ada banyak cerita, tapi sepertinya satu-satu ya mulai dari tes bahasa inggris. Kenapa posting ini? Ya karena sudah pernah tes saja jadi sekalian sharing. Hehehe....

Apa itu TOEFL ITP, TOEFL iBT, dan TOEIC?
Yap, semuanya adalah English Proficiency test, alias tes untuk uji kemampuan bahasa inggris. Nah, bedanya apa?

TOEFL ITP
Tes ini sangat populer di kalangan anak-anak kuliahan dan banyak banget yang belajar ini. Beberapa perusahaan di Indonesia mensyaratkan punya skor TOEFL ITP minimal 500 untuk bisa daftar, begitu pula dengan beberapa graduate school yang ada di Indonesia mensyaratkan hal yang sama. Tapi, saya sangat tidak menyarankan kalian belajar TOEFL ITP jika ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Kenapa? Hampir semua universitas di luar negeri akan menolak TOEFL ini (yah meski ada juga yang mau nerima dengan syarat skornya 550). Selain itu hampir seluruh beasiswa luar negeri juga tidak menerima TOEFL ini. Pendek kata, TOEFL ITP cuma bisa di pakai kalau mau lanjut kuliah atau kerja di Indonesia. Bahkan untuk beasiswa LPDP luar negeri, TOEFL ITP sudah tidak berlaku lagi. Untuk lebih tau tentang TOEFL ITP bisa kalian baca saja di web ini TOEFL ITP.
Salah satu sertifikat TOEFL ITP
Jika kalian ingin mengikuti tes TOEFL ITP, kalian bisa datang ke lembaga bahasa yang ada di tempat-tempat berikut ini. Biayanya sangat murah, hanya sekitar 500 ribu saja.

Pengalaman TOEFL ITP 
Kalau dihitung mungkin sudah empat kali ambil tes ini, 2x kali di elti solo, 2x di elti jogja. So, kalau di rupiahin sudah hampir abis 2 juta. Hehehe... ( Duh, ini saking payahnya mungkin :D) Sebelum tes TOEFL ITP, pastikan benar kamu sudah belajar dan berlatih. Sebelum tes pastikan kamu dalam kondisi fresh, tidak ngantuk, sudah makan, dan fokus. Menurut saya, bagian tersulit dari tes ini yaitu bagian grammar, jadi memang harus benar-benar paham grammar. Kalau untuk listening, bisa biasakan dirimu dengan berita, kuliah, atau apapun yang berbahasa inggris. Begitu pula dengan reading, sering-sering saja baca teks dalam bahasa inggris. Latihan-review-latihan-review-baca materi-latihan lagi-review lagi- dst. Tak ada speaking dan writing dalam tes ini, jadi santai saja.

TOEFL iBT
Tes ini banyak dipakai kalau kalian mau daftar kuliah di luar negeri. Kebanyakan universitas di Amerika mensyaratkan TOEFL iBT ini dengan skor minimal 90-an. Kalau di universitas Asia, minimal 80-85. LPDP luar negeri juga mensyaratkan minimal 80 lho. Untuk tau lebih jelas tentang TOEFL iBT kalian bisa cek di sini. TOEFL iBT ada empat bagian, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Nilai maksimal masing-masing bagian yaitu 30, jadi maksimal skornya 120. Untuk mendaftar tes ini langsung saja register ke web ini. Nah, sayangnya pembayaran tes ini agak susah, harus pakai kartu kredit atau pakai kupon yang bisa di beli di kantor perwakilan yang ada di Jakarta (coba searching-searching di blog lain yaa :)). Harga sekali tes sekitar 195 USD. Mahal? Iya jelas. Namanya juga perjuangan. Hehehe...
Screenshoot sertifikat TOEFL iBT

Pengalaman TOEFL iBT
Kesan pertama setelah beli buku Barron TOEFL iBT, ternyata enggak gampang. Bukunya tebel banget, mahal (sekitar 30 USD), impor, bahasa inggris semua dari halaman pertama sampai akhir. Daftar tes ini pun agak ribet karena harus cari kenalan yang punya kartu kredit. Kartu debit tidak bisa digunakan dalam pembayaran TOEFL iBT. Tes ini berlangsung sekitar 4 jam, dengan estimasi waktu masing-masing part 1 jam. Tes dilakukan dengan komputer, jadi siapkan mata dan pantat yang kuat selama tes ya. Hehehe... meski demikian, ada jeda 10 menit ditengah-tengah ujian. Kalian bisa makan dan istirahat selama 10 menit. Sebelum ikut tes ini pastikan benar kalian siap dan sudah belajar matang, karena biaya yang tak sedikit. Perlu banyak latihan terutama bagian speaking dan writing. Untuk speaking dan writing kalian bisa berlatih menggunakan contoh-contoh template kalimat yang ada dalam buku. Untuk hasil maksimal mungkin butuh waktu sekitar 2 bulan full belajar karna kemarin 1 bulan rasanya kurang. (Yah gimana cukup, belajarnya sepulang kerja :D) 

TOEIC
TOEIC sering dipakai untuk daftar kerja ataupun memang untuk menguji kemampuan bahasa inggris para karyawan. Untuk lebih jelasnya bisa baca di sini. TOEIC ada banyak macamnya, ada TOEIC listening and reading, TOEIC speaking, TOEIC Speaking and Writing. Sebelum belajar dan ambil tes, pastikan dengan jelas jenis TOEIC nya. Kalau untuk daftar kuliah, biasanya pakai TOEIC listening dan reading saja. Sebenarnya jarang universitas di luar yang mau menerima TOEIC, tapi ada kok. Coba dilihat persyaratannya saja. Untuk kalian yang mau tes, langsung aja ke web ini.  Di web itu nanti akan tampak jadwal dan tempat kalian tes. Biaya untuk tes TOEIC sekitar 700 ribu saja, jauh lebih murah dari pada TOEFL iBT, tetapi memang lebih mahal dari pada TOEFL ITP.

Pengalaman tes TOEIC
Screenshoot sertifikat TOEIC
Waktu itu saya ambil tes TOEIC Listening dan Reading. Durasi belajar TOEIC hanya kurang dari seminggu. Why? ya karena waktunya mepet saja. Hehehe... Tapi tak apa, ada tips ampuh untuk kerjakan tes ini, terutama bagian Listening. Caranya, baca dengan cepat soalnya, lalu ingat-ingat informasi apa yang sekiranya dibutuhkan. Nah ketika speakernya berbicara, langsung isi jawabannya, sehingga ketika speakernya membacakan soal, waktu itu bisa kalian gunakan untuk membaca soal selanjutnya. Ada 200 soal yang harus kalian kerjakan dalam 2 jam saja. 100 soal listening selama 45 menit, dan 75 menit untuk mengerjakan soal reading. Yap, kalian harus disiplin dalam hal ini. Baca cepat, jawab cepat. Bagi kalian yang terbiasa belajar TOEFL mungkin agak kaget dengan topik yang dibahas dalam TOEIC, karena sangat berbeda. TOEFL lebih banyak membahas tentang suasana kampus, kuliah, percakapan antara mahasiswa, saintek, sejarah amerika, dll. Intinya masih seputaran kampus lah... Nah, kalau TOEIC ini bener-bener isinya tentang kerja, bisnis, promosi barang, email dari atasan ke bawahan, meeting, memo, dll.  So, sebelum ambil tes, pastikan sesuai dengan kebutuhan ya...  :) 

Yap, demikian sedikit penjelasan dan pengalaman tentang tes TOEFL ITP, TOEFL iBT, dan TOEIC. Please feel free to ask me kalau ada hal yang bingung. Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.