Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Nostalgia SunMor

Sudah hampir satu tahun rupanya Sunday Morning (Sunmor) di kampus UNS. Masih ingat kala dulu kesibukan dan kekacauan ketika memindahkan pedangang itu dari depan gerbang UNS menuju depan LPPM UNS. Banyak yang harus kami lakukan, mulai dari rapat, mendata setiap pedagang, negosiasi dengan pedangang beberapa kali, pembagian lokasi dan penempatan pedagang, membuat grand openingnya, dan masih banyak lagi. Belum lagi masalah yang kami hadapi, mulai dari emosi warga, animo mahasiswa yang kurang hingga para pedagang mengalami kerugian di awal, berebut lokasi tiap pedangang, de el el. Tapi meskipun begitu itu kuanggap sebagai sebuah kenangan yang manis.  J Minggu pagi, 26 januari 2014, saya dan upik iseng jalan-jalan ke Sunmor. Sudah lama kami berdua tak lagi ke Sunmor setelah kami berhenti menjadi pengurus Sunmor. Pagi itu kami naik ke lantai 3 LPPM dan dari situ kami bisa melihat kondisi Sunmor lebih jelas. Rupanya ada perbedaan dengan yang lalu. Ada beberapa pedangang baru, pun ada pula

Solo di Imlek Tahun ini

Solo Kota Budaya.- 25 Januari 2014. Kilau lampion di sepanjang gladak dan pasar gedhe seakan menyita perhatian kepada setiap insan yang menyaksikannya. Warna dominan merah dan sedikit aksen kuning menambah semarak menyambut tahun baru cina atau yang biasa kita sebut dengan imlek (tahun ini imlek ke 2565). Hampir setiap tahunnya, perayaan imlek berpusat di tempat ini karena memang banyak etnis cina yang berdagang di pasar gedhe dan terdapat satu kelenteng tepat di samping pasar gedhe. Meskipun demikian, mereka tetap hidup berdampingan dengan masyarakat lain dan hidup dengan damai. Solo Imlek Festival 2014 diramaikan dengan pameran berbagai produk, mulai dari baju, kuliner, mobil, dan masih banyak lagi. Pernak pernik imlek juga bisa ditemui disini, seperti lampion terbang, gantungan kunci, dsb. Tak hanya etnis Cina saja yang datang ke tempat ini, tapi juga masyarakat Solo yang bukan etnis Cina. Semuanya berbaur dengan tentram, seakan tak ada perbedaan diantara kami. Seme

Mau Jalan-jalan? ya usaha dulu

Ketika kita memiliki suatu keinginan, maka kita kan berusaha bagaimana caranya bisa mewujudkan akan memenuhi keinginan itu. Saya termasuk orang yang seneng jalan-jalan. Yah, entah itu ke taman, toko buku, museum atau mana saja selalu ada suasana baru yang saya rasakan. Melihat tempat-tempat bersejarah seperti candi ataupun keraton termasuk salah satu tempat yang saya suka. Tak hanya itu, saya juga menyukai pantai, gunung, ataupun desa wisata yang memiliki banyak kearifan lokal. Tapi pada intinya adalah, saya suka traveling. Titik. Demi mejuwudkan keinginan saya, tentu harus ada usaha, salah satunya yaitu dengan mengikuti lomba karya tulis. Meskipun untuk cara ini, saya harus modal dikit (kisaran 30-75 ribu-an per karya). Tapi sekalinya lolos dan menang, hadiahnya lumayan gede. :) Lomba ke Palembang Karena udah berkali-kali nulis dan sering gagal, akhirnya saya sedikit bosan dan mencoba cara lain. Yah, boleh lah sesekali menulis karya tulis lagi tapi saat ini ada kembal

Masih Soal Faktor Luck

PART 2# KETIDAKBERUNTUNGAN Next, soal ketidakberuntungan. Bisa dibilang semester ini menjadi semester kelabu bagi saya. Beberapa kali saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah baik tingkat provinsi maupun nasional, tak ada yang menang satupun. Bahkan untuk yan tingkat nasionanal, lolospun tidak. Entah sudah berapa karya yang saya buat dan berapa ratus ribu saya habiskan, tapi belum juga menampakkan hasilnya. Mungkin saya perlu banyak belajar lagi soal ini. Tapi entah mengapa diakhir semester ini saya justru bosan dengan hal itu, karena beberapa bulan ini, memang lomba karya tulis sedang menjamur. Hampir tiap pekan pasti ada dan itu tak hanya satu universitas yang menyelenggarakan, tapi banyak. Lanjut dari segi akademik, saya gagal di dua mata kuliah yaitu listrik magnet dan statistika. Untuk mata kuliah listrik magnet, saya akui memang sulit dan wajar jika mendapat C karena hampir semua mahasiswa mendapat nilai yang sama. Dosen sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengu

Soal Faktor Luck

Apakah Anda percaya dengan Faktor luck ? Bicara soal faktor luck atau keberuntungan, rasanya memang benar adanya. Selama saya hidup, beberapa kali saya merasakan hal yang diluar dugaan saya sebelumnya. Hidup memang kadang diatas, kadang dibawah, seperti roda yang terus berputar. Kadang senang, kadang sedih, atau merasa keduanya, seperti ketika posisi kita tak juga dibawah ataupun diatas. Begitulah mungkin bisa saya sebut ketika saya berada diposisi bawah maka saat itu saya sedang tak beruntung. Dan jika posisi kita berada diatas saat itu saya sedang beruntung. PART 1# KEBERUNTUNGAN Selama satu semester ini, saya mengalami beberapa kali kejadian yang menurut saya itu bergantung pada faktor luck tadi. Pertama, saat saya mengirimkan tulisan ke redaksi kompas, yang notabene koran nasional yang mempunyai jutaan pembaca. Waktu itu saya mengirim beberapa pertanyaan untuk tokoh yang akan dimuat di koran kompas, yaitu artis Ario Bayu. Beruntung, dari sekian banyak pertanyaan pembaca

Dolan Angkatan

Pagi yang cerah di bulan Januari. Hari yang telah lama ditunggu akhirnya tiba jua. 8 Januari 2013 menjadi momen yang sangat berharga bagi kami satu angkatan pendidikan fisika 2012. Acara Dolan angkatan pertama kami, menjadi ajang refresing sekaligus merekatkan hubungan diantara kami, satu angkatan. Semester 3 kemarin rupanya cukup berat untuk dilalui dan diakhir semester kami mencoba mencari suasana baru, mencari angin segar untuk mengusir rasa lelah dan suntuk dengan mata kuliah yang hampir semuanya mengerikan. Rencanya ada tiga tujuan yang akan kami kunjungi, yaitu borobudur, malioboro, dan taman pelangi. Tapi rupanya waktu yang ada tak cukup untuk kami berkunjung ke tiga tempat itu. Taman pelangi harus kami relakan. Satu bus besar cukup menampung dan mengantar kami. Berangkat dari kampus pukul setengah 8 dan pukul 11 kami sampai di Borobudur. Panas matahari tak menyurutkan semangat kami. Ada yang membawa topi, payung, ataupun jaket untuk berlindung dari sengatan sinar

Bukan Malam Mingguan

Rencana dadakan itu terkadang justru berhasil dari pada sudah direncanakan jauh-jauh hari tapi akhirnya batal. -29 Desember 2013. Yah, sore itu seorang kawan SIM mengajak untuk pergi bareng ke sekaten, sebuah acara pesta rakyat tahunan yang diselenggarakan oleh pihak keraton. Tak disangka, beberapa kawan setuju dan akhirnya pukul 18.30 kami berkumpul di gerbang belakang kampus dan kemudian menuju TKP. Suasana malam cukup cerah, tak ada hujan, menjadikan alun-alun kraton dipadati ribuan orang yang ingin menikmati berbagai wahana yang ada di Sekaten, seperti permainan ombak banyu, kora-kora, rumah hantu, tong setan, bianglala, kereta kelinci, komidi putar, dan masih banyak lagi. Intinya adalah pasar malem. Entah ini kali keberapa saya ke Sekaten, tapi yang jelas, ini kali pertama saya setelah beberapa tahun yang lalu (ketika TK mungkin terakhir kali). Nampaknya tak banyak yang berubah. Kerajinan khas dari tanah seperti celengan, alat-alat masak untuk anak-anak, dan aneka p

Karya Tangan-tangan Mungil

Mendung tak menyurutkan langkah kami berdua untuk menuju ke masjid Tunggulrejo. Beberapa orang adik ternyata telah menuggu kehadiranku dan Mekar sejak beberapa menit lalu. Yeay! Semangat adik-adik... Agenda SIM Mengajar kali ini yaitu membuat kerajinan dari barang bekas, yaitu kardus kemasan susu menjadi bingkai foto. Sebelumnya melalui sms adek2 sudah ku komando untuk membawa satu buah foto mereka. Namun tetap saja ada seorang adek yang tak membawa foto. Hm,,, Oke, setelah berdoa bersama, kamipun mulai membuat bingkai foto. Cukup dengan kertas kado dan plastik sampul, bingkai foto pun menjadi lebih menarik. Keterbatasan alat seperti gunting dan selotif membuat adik2 saling berebut dan ribut. Suasana masjidpun menjadi ramai dan sedikit kacau. Begitu pula dengan kami berdua yang dalam sekejap menjadi sibuk membantu adik2 menyelesaikan bingkai foto. Caption fotonya kurang pas nih, Ini salah satu kegiatan kami di lain waktu Hampir dua jam keributan itu berlangsung dan

my new family "9 Ninja"

40 hari dalam hidupku, sebuah perjalanan mencari "pengalaman" (bukan 40 hari mencari cinta_ups) yang begitu luar biasa. Aku dipertemukan dengan 8 kawan yang luar biasa. Kisah ini berawal ketika kami dipertemukan di ruang sidang lt 1 gedung LPPM UNS saat pengarahan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dari awal, kulihat wajah-wajah yang begitu cerah, penuh canda tawa, memberikanku kenyamanan dan memantapkan hatiku untuk berani melangkah bersama mereka. 9 ninja lengkap 9 ninja, nama yang tak sengaja kutulis di atas papan schedule (mini white board) saat rapat bersama karang taruna. Saat itu aku teringat dengan tim "Ranger"-nya mas Dika di SIM, sebuah tim yang sangat solid dan bahkan seperti keluarga. Tak lama kemudian sebuah kata muncul dipikiranku, "NINJA", dan jadilah kami 9 ninja.  Beberapa hari kemudian, koordinator kami, mas Anam mulai membubuhi sms jarkomnya dengan kata 9 Ninja. Saat itulah nama 9 Ninja resmi digunakan  :) Inilah member tim

Tim 9 Ninja in Action (KKN Wonogiri)

KKN untuk wilayah Wonogiri diselenggakan di desa Tambakmerang, kecamatan Girimarto, sekitar 30 km dari pusat kabupaten. Saya bersama 8 orang teman saya, mendapat jatah di wilayah tersebut. Tim kami beri nama 9 ninja, terdiri dari Anam Lutfi (Ekonomi Pembangunan, 2011) sebagai koordinator, Dicky Alfindana (POK, 2008), Mindarsih (PLB, 2009), Arby Nur Zaman (Peternakan, 2009), Rikko Aryanto (Sastra Jawa, 2010), Beta Alfisyahri Putri (ITP, 2010), Putri Isabel (Agribisnis, 2010), Yuni Puji Lestari (Agribisnis, 2010), dan saya sendiri Anafi Nur ‘Aini (P.Fisika, 2012). Hari Rabu, 21 Agustus 2013 menjadi awal perjalanan kami. Selesai pelepasan oleh rektor di depan kantor LPPM, kami bersembilan bersama tiga DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) langsung menuju lokasi. Kami disambut sejuknya udara desa Tambakmerang setelah melalui jalan yang berkelok-kelok dan menanjak. Tujuan pertama kami yaitu kantor desa untuk penerimaan secara resmi oleh pihak desa yang diwakili perangkat desa. Selanjutnya ka