Ramadhan udah lewat... :(( tapi tulisan ini baru di posting :((
Oke, tak masalah. Semoga ini jadi gambaran bagi teman-teman yang tahun depan mau puasa di Korea atau yang penasaran gimana rasanya puasa di Korea. Yap, ini pertama kalinya saya puasa di negeri orang, yang mana orang-orang umumnya nggak puasa dan aktivitas tetep jalan seperti biasa, nggak ada spesial-spesialnya. Banyak yang nanya gimana sih rasanya puasa di sana? berapa jam? dan masih banyak lagi yang nanya seputar puasa di Korea.
Sebenernya ini udah kali keberapa (nggak keitung) saya puasa jauh dari orang tua (maksudnya nggak di rumah gitu). Ya semenjak saya move out dari rumah buat sekolah, puasa jauh dari keluarga itu udah jadi hal yang biasa. Nah, tapi yang berbeda kali ini adalah di lingkungan yang emang bener-bener beda dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang teman-teman ketahui, di Korea memang banyak yang nggak beragama, jadi ya puasa menjadi tantangan tersendiri.
Berapa jam puasa di sana?
Tahun ini bulan puasa jatuh di musim panas (summer) yang pasti siang lebih panjang dari malem. Subuh di sini jam setengah empat kurang, sementara maghrib baru jam setengah delapan lebih. jadi kalau di total sekitar 16 jam, yang artinya 3 jam lebih panjang dari pada di Indonesia.
Gimana rasanya puasa di Korea?
Alhamdulillah lancar, nggak beda jauh dengan puasa-puasa sebelumnya selama di Indonesia. Ngantuk itu jadi tantangan tersendiri. Cuaca di sini lagi panas banget, jadi menghabiskan waktu di lab yang dingin menjadi pilihan terbaik. Hehehe...
Saurnya gimana?
Nah ini juga jadi tantangan bagi saya yang tinggal di asrama. Teman satu kamar yang berbeda agama maupun negara tentu membuat saya harus saur sendirian. :(
Selain itu, tidak ada fasilitas dapur di gedung asrama (pureum 3) saya. Pun ruangan laundry yang ada microwavenya tutup pada pukul 00:00, sehingga memanaskan makanan pun tak bisa. Pilihan yang saya ambil waktu itu yaitu saur dengan sereal dan susu atau nasi dengan abon dan telur. Intinya siapkan makanan sebelum tidur, lalu sewaktu bangun makanan sudah siap disantap.
Buka sama apa aja?
Menu berbuka puasa bisa dipilih dan dimasak sesuai selera. Ada dapur khusus mahasiswa asing di gedung oreum 3. Biasanya setelah jam kerja (pukul 18.00) saya dan teman-teman pergi ke dapur lalu memasak bersama. Menu yang kami masak beragam, mulai dari menu takjil seperti kolak atau es buah, serta menu utama seperti nasi dan lauk pauk yang tentu saja punya cita rasa khas Indonesia.
Ada tarawih?
Ada. Saya dan beberapa teman muslim disini shalat tarawih bersama di mushola kampus. Kalau tidak, kami tarawih masing-masing di asrama, atau ke masjid kota. Intinya selama ramadhan, usahakan untuk rutin tarawih meskipun sendirian.
Kalau professor atau teman-teman ngajakin makan gimana?
Sebelum masuk bulan ramadhan, perlu teman-teman komunikasikan kepada professor dan teman-teman lab bahwa kalian akan melewati bulan ramadhan yang mewajibkan kalian untuk berpuasa. Kalian juga harus bisa tuh, menjelaskan apa itu puasa dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Sehingga mereka akan paham dan tidak akan mengajak kalian lunch atau dinner (dinner di sini umumnya jam 6 sore). Perlu ketegasan dan kejujuran untuk mengatakan "Thank you, but I am fasting now. I am sorry, maybe we can do next time." :)
Bagi tips puasa di Korea dong!
Ada beberapa tips yang sebenarnya nggak jauh beda ketika puasa di Indonesia. Intinya pas buka maupun sahur jangan lupa untuk minum air putih yang banyak supaya badan tetap segar. Makan-makanan yang bergizi juga penting supaya puasa tetap lancar. Meski puasa 16 jam, tetapi jangan berbuka berlebihan juga, karena berbuka berlebihan justru berbahaya bagi kesehatan dan membuat mengantuk sehingga menghambat ibadah tarawih. Diluar itu, kuatkan niat karena Allah SWT semata. Oke?
Sekian cerita soal ramadhan kali ini. Semoga dipertemukan lagi dengan ramadhan tahun depan. Aamiin... :))
Oke, tak masalah. Semoga ini jadi gambaran bagi teman-teman yang tahun depan mau puasa di Korea atau yang penasaran gimana rasanya puasa di Korea. Yap, ini pertama kalinya saya puasa di negeri orang, yang mana orang-orang umumnya nggak puasa dan aktivitas tetep jalan seperti biasa, nggak ada spesial-spesialnya. Banyak yang nanya gimana sih rasanya puasa di sana? berapa jam? dan masih banyak lagi yang nanya seputar puasa di Korea.
Sebenernya ini udah kali keberapa (nggak keitung) saya puasa jauh dari orang tua (maksudnya nggak di rumah gitu). Ya semenjak saya move out dari rumah buat sekolah, puasa jauh dari keluarga itu udah jadi hal yang biasa. Nah, tapi yang berbeda kali ini adalah di lingkungan yang emang bener-bener beda dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang teman-teman ketahui, di Korea memang banyak yang nggak beragama, jadi ya puasa menjadi tantangan tersendiri.
Buka bersama di dapur |
Tahun ini bulan puasa jatuh di musim panas (summer) yang pasti siang lebih panjang dari malem. Subuh di sini jam setengah empat kurang, sementara maghrib baru jam setengah delapan lebih. jadi kalau di total sekitar 16 jam, yang artinya 3 jam lebih panjang dari pada di Indonesia.
Gimana rasanya puasa di Korea?
Alhamdulillah lancar, nggak beda jauh dengan puasa-puasa sebelumnya selama di Indonesia. Ngantuk itu jadi tantangan tersendiri. Cuaca di sini lagi panas banget, jadi menghabiskan waktu di lab yang dingin menjadi pilihan terbaik. Hehehe...
Saurnya gimana?
Nah ini juga jadi tantangan bagi saya yang tinggal di asrama. Teman satu kamar yang berbeda agama maupun negara tentu membuat saya harus saur sendirian. :(
Selain itu, tidak ada fasilitas dapur di gedung asrama (pureum 3) saya. Pun ruangan laundry yang ada microwavenya tutup pada pukul 00:00, sehingga memanaskan makanan pun tak bisa. Pilihan yang saya ambil waktu itu yaitu saur dengan sereal dan susu atau nasi dengan abon dan telur. Intinya siapkan makanan sebelum tidur, lalu sewaktu bangun makanan sudah siap disantap.
Buka sama apa aja?
Menu berbuka puasa bisa dipilih dan dimasak sesuai selera. Ada dapur khusus mahasiswa asing di gedung oreum 3. Biasanya setelah jam kerja (pukul 18.00) saya dan teman-teman pergi ke dapur lalu memasak bersama. Menu yang kami masak beragam, mulai dari menu takjil seperti kolak atau es buah, serta menu utama seperti nasi dan lauk pauk yang tentu saja punya cita rasa khas Indonesia.
Ada tarawih?
Menu takjil bukber mahasiswa Indonesia di KIT |
Kalau professor atau teman-teman ngajakin makan gimana?
Sebelum masuk bulan ramadhan, perlu teman-teman komunikasikan kepada professor dan teman-teman lab bahwa kalian akan melewati bulan ramadhan yang mewajibkan kalian untuk berpuasa. Kalian juga harus bisa tuh, menjelaskan apa itu puasa dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Sehingga mereka akan paham dan tidak akan mengajak kalian lunch atau dinner (dinner di sini umumnya jam 6 sore). Perlu ketegasan dan kejujuran untuk mengatakan "Thank you, but I am fasting now. I am sorry, maybe we can do next time." :)
Ada beberapa tips yang sebenarnya nggak jauh beda ketika puasa di Indonesia. Intinya pas buka maupun sahur jangan lupa untuk minum air putih yang banyak supaya badan tetap segar. Makan-makanan yang bergizi juga penting supaya puasa tetap lancar. Meski puasa 16 jam, tetapi jangan berbuka berlebihan juga, karena berbuka berlebihan justru berbahaya bagi kesehatan dan membuat mengantuk sehingga menghambat ibadah tarawih. Diluar itu, kuatkan niat karena Allah SWT semata. Oke?
Sekian cerita soal ramadhan kali ini. Semoga dipertemukan lagi dengan ramadhan tahun depan. Aamiin... :))
Komentar
Posting Komentar