Hai semua!
Pernah ga sih kalian merasa sad, heartbreak, disappointed, atau perasaan yang senada?
If yes, kamu nggak sendirian. Seriously!
Sebagai manusia normal yang punya perasaan, tentu pernah dong. Apalagi buat teman-teman yang punya hati sangat lembut atau perasa, maka perasaan-perasaan itu terasa lebih vivid. It is okay not to be okay, you can be sad, heartbreak, and disappointed. Nah tapi yang perlu digaris bawahi di sini adalah, how to navigate those feelings? Gimana cara merawat hati yang terluka?
Kali ini aku akan berbagi sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan luka tersebut dan bagaimana aku berjuang untuk sembuh. Yang namanya luka, sakit, ya berarti butuh obat. It might take some times, but that's fine. Kita bisa ambil baby steps, dikit-dikit aja asal progress. Semua demi kesehatan jiwa dan raga. Bukan begitu?
Beberapa poin ini bisa teman-teman coba, bagitu juga ini jadi reminder buat aku pribadi. Simak ya:
1. Take a break to breath
Yes! Bernapas. Kalau lagi kena attack yang bikin sakit hati, ambil jeda sekitar 5-10 menit buat breathing. Ambil napas, tahan, keluarkan. Pelan-pelan aja. Teman-teman bisa hitung satu sampai sepuluh untuk pernafasan ini. Satu, untuk ambil dan tahan; dua, keluarkan. Tiga untuk ambil dan tahan lagi; empat untuk keluarkan. Lakukan ini sampai teman-teman merasa sedikit nyaman.
2. Meditasi sejenak
Kayaknya kata meditasi ini udah sering banget di denger dan udah terbukti manfaatnya. Buat temen-temen yang bingung gimana caranya meditasi, coba aja pakai aplikasi meditasi yang ada di internet. Banyak kok. Download aja lalu buat latihan. Awal-awal emang susah sih meditasi, tapi lama-lama akan menjadi mudah. Kita juga bisa jadi lebih tenang. Aku pribadi sering banget meditasi beberapa bulan terakhir. Hasilnya sangat membantu untuk menenangkan pikiran yang kalut, terutama saat sebelum tidur.
3. Menerima kenyataan
Setelah agak tenang, ajak diri kita untuk berfikir bahwa yang terjadi sudah terjadi dan tidak bisa diulang. Waktu nggak bisa dikendalikan. Sadari bahwa di dunia ini banyak hal yang nggak bisa kita kontrol. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menerima kenyataan itu. Akui bahwa memang ada kejadian yang telah melukai hatimu. Terima saja. Setidaknya dengan menerima ini hati menjadi lebih legowo secara perlahan.
4. You can cry as much as you want
Namanya juga sakit, terluka. Ya sangat wajar kalau kamu menangis. Menangis membantu membuka ruang di hati kita untuk bernafas. Dengan menagis maka hati menjadi lega, setidaknya nggak se-sesak sebelumnya. Menangis ini nggak cuma sekali kadang, bisa berkali-kali. Kalau mau nangis seharian ya nggak papa, it is fine.
5. Makan makanan yang bergizi
Ini agak lucu mungkin. Buat aku pribadi, ketika lagi heart break, aku nggak enak makan. Perut rasanya penuh aja. Tapi meski nggak enak makan, usahakan untuk tetap makan secukupnya. Ingat, bagaimanapun kita harus stay healthy. Kalau sakit fisik malah nambah beban lagi ke diri kita sendiri. So, jangan skip makan ya, harus makan walau sedikit.
6. Tidur cukup
Aku tau, tidur dengan tenang jadi tantangan tersendiri, apalagi ketika heart break. Mau merem tuh malah keinget lagi kejadian-kejadian yang menyakitkan itu. Akibatnya, pikiran kemana-mana, nggak bisa tidur, padahal badan udah capek banget. Tapi, balik-balik lagi tubuh kita perlu istirahat. Satu-satunya cara yang biasanya aku lakukan putar musik atau apapun yang membantu mendistract pikiran. Buat temen-temen yang muslim mungkin bisa dzikir atau putar murattal. Ingat, tidur itu penting, jadi usahan harus tidur cukup terutama saat sedang terluka.
7. Olahraga
Psikolog ku pernah nyaranin aku buat cobain aerobik. Ya intinya olahraga yang membuat kita bergerak supaya energi kita tersalurkan dengan baik. Selain bikin tubuh bugar, olahraga juga membantu kita buat releasing stress. Kalau aku pribadi biasanya cari di youtube "dance workout" atau main just dance. Dijamin seru dan pastinya bikin sehat.
8. Cari hobi baru
Mencoba hal-hal baru memang seru, misalnya masak, nulis, baca buku, lukis, sepedaan, berkebun, main musik, apapun itu asalkan positif. Aku pribadi sekarang ini lagi suka lukis. Nggak usah mikir itu bagus enggak. Bagiku melukis itu cukup membantu mengistirahatkan pikiran walau sejenak. Jadi teralihkan gitu. Terus mainan warna itu seru juga. Next aku juga pengen banget belajar main gitar. Semoga bisa segera terealisasi ya, lagi diusahakan.
9. Berbagi cerita
Curhat itu emang bisa membantu mengurai benang kusut yang ada di otak kita. Tapi sebelum curhat, pastikan orang itu cukup terpercaya untuk menjaga privasi kita dan juga pastikan orang itu lagi nggak sibuk. Curhat emang kadang nggak memberikan solusi sih, tapi setidaknya akan membuatmu merasa lega. Eh tapi kalau teman-teman takut curhat ke orang, curhat ke diary juga bisa lho. Aku sendiri punya satu buku khusus yang disitu aku bisa nulis apapun yang aku rasain. Menulis juga bisa membuat kita merasa lega karena uneg-unegnya bisa dikeluarkan.
10. Mencari bantuan profesional
Nah bagi teman-teman yang udah coba tips-tips tadi tapi masih belum merasa baikan, mungkin teman-teman bisa mencari bantuan profesional, misalnya ke psikolog. Pergi ke psikolog itu nggak harus menunggu sampai depresi berat kok. Ketika teman-teman memang merasa tidak baik-baik saja, ya nggak papa pergi ke psikolog atau psikater atau mental therapis. Aku pribadi juga pernah melakukannya and it helped me a lot.
Yup, itu tadi tips-tips dari aku tentang bagaimana merawat luka. Ayo sama-sama bangkit, sama-sama belajar. Sambil berusaha, tentu tak lupa berdoa juga ya. Percayalah bahwa Tuhan punya rencana yang emang terbaik untuk diri kita. Tugas kita sebagai manusia hanya bisa melakukan yang terbaik, mengusahakan yang terbaik. Selebihnya Tuhan yang tentukan.
Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya ya. Ayo move on! ^^
Bonus lukisanku nih :)
Komentar
Posting Komentar