Langsung ke konten utama

Trip super santuy sehari di Daegu

Wohooowww...senangnya ada tambahan hari libur minggu ini. Setiap tanggal 9 Oktober 2020, Korea Selatan merayakan Hangul day, yaitu hari peringatan dimana huruf hangul ditemukan. Hari itu menjadi hari libur nasional di Korea Selatan. Asik!
Sebenarnya saya dan mba Amel, menteri Hublu PERPIKA 2019/2020 merencanakan jalan-jalan bareng ke Daegu dari lama. Tapi karena awal tahun lalu tetiba covid-19 meledak di daerah Daegu, jadilah kami menundanya hingga kemarin akhirnya kami benar-benar trip bareng.

Kami janjian ketemu di Dongdaegu station. Pukul 11 siang kami akhirnya bertemu, setelah terakhir ketemu langsung tahun lalu di KBRI. Hahahah...for a long time tho. 
Sesuai rencana, kami siang itu ingin menikmati Maeun-tang, semacam stew ikan lele. Ini baru pertama kali mencoba Maeun-tang, jadilah kami excited untuk makan. Kalau dari segi rasa, sup ini mirip-mirip jiggae, tapi gurih,  light, dan tidak asam. Mantap!

Lanjut ke destinasi selanjutnya yaitu Apsan mountain. Wah, ini kalau perginya sama anak-anak gunung KAIST pasti udah ngajakin naik sampai puncak. Hahaha... Bagusnya Apsan mountain ini punya cable car sampe hampir puncak. Dari titik cable car yang di atas, hanya 1.0 km saja sampai summit. Keren!!!!
Hanya dengan 9500 won saja untuk naik cable car. Harga yang cukup murah. 

Sesampainya di atas kami menuju observatory. Pemandangan dari observatory ini super-super keren. Kita bisa melihat kota Daegu dari tempat ini. Jika berkunjung ke tempat ini jangan lupa bawa jaket karena angin bertiup sangat kencang, jadi harus hati-hati. Oh ya, tak jauh dari observatory ada pula cafe dan resto yang menjual minuman hangat dan Korean food. Jadilah kami menikmati secangkir kopi sembari mengobrol dan menikmati pemandangan kota Daegu dari atas. Uniknya lagi, rooftop cafe ini dijadikan observatory juga. Jadilah kami mampir juga dan tak lupa foto-foto. Hahaha...

Hari sudah sore dan kami ingin jalan sebentar di downtown. Kami pun turun gunung dan naik bus ke downtown di dekat Daegu station. Di tempat ini ada salah satu tteokbokki terkenal (lupa namanya), yang sampe mau makan aja harus antri. Antrian mengular. Serius. Karena emang penasaran, jadilah kami rela mengantri sekitar hampir setengah jam. Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba. Kami makan tteokbokki yang dicampur dengan odeng. Kami juga memesan mandu goreng. Tenang, mandu yang ini nggak ada dagingnya sama sekali, isinya cuma daun bawang. Malahan saking isinya sangat sedikit rasanya justru seperti makan kulit mandu aja. Hahahah...

Jalan sebentar di downtown, akhirnya kami memilih langsung ke stasiun saja karena kereta kami pukul setengah 9 malam. Trip kali ini super duper santai dan bener-bener ngerasa punya quality time. Bener-bener nggak keburu-buru, simple, nggak ribet sama sekali. Wow! Thank you mba Amel...see you on next trip!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berorganisasi, siapa takut?

Saat memulai kehidupan sebagai mahasiswa, rasanya tiada haari tanpa kata berorganisasi. Sebenarnya apa sih organisasi itu? Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih Stephen P. Robbins m enyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan ( entity ) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Berorganisasi berarti secara sadar tergabung dalam satu kesatuan sosial, dimana orang- oran...

Dare to dream and make it come true

Akhir- akhir ini banyak materi entah dari seminar, talkshow, ataupun sharing yang berisi tentang mimpi. All about dream. Yup, semua orang pasti punya mimpi tak terkecuali saya. Saya juga punya segudang mimpi yang mungkin kalau ditulis dalam satu buku nggak akan cukup.  Hanya saja mimpi itu akan terwujud atau tidak, itulah yang menjadi pertanyaannya. Di situlah kita ditantang oleh mimpi - mimpi kita. Akankah kita akan menjadi pejuang yang dengan sepenuh jiwa dan raga memperjuangkannya atau hanya akan menjadi pemimpi yang sekedar berangan - angan tanpa ada usaha untuk mewujudkannya. Nah, kali ini saya akan membagi resep to make our dream come true. Resep ini saya dapat dari berbagai narasumber. Meskipun dari banyak sumber, tapi pada intinya sama. Justru materi yang satu dan yang lain saling melengkapi. Berikut ini step nya : 1. Siapkan kertas, spidol atau bolpoin, selotif, dan laptop. 2. Tulis mimpi - mimpi itu di kertas.  a.) Mimpi itu harus spesifik. M...

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti ti...