Langsung ke konten utama

PERPIKA Samudera Cendekia, Samudera Kenangan

Tetiba pengen nulis ini aja, aku kangen.

Hari ini Tegar, wakil presiden PERPIKA 2020/2021 yang dulu sebagai menteri RITMIK 2019/2020 tetiba menanyakan soal oprec PERPIKA tahun lalu. Jadilah ku kilas balik setahun kemarin, buka-buka instagram perpika, lalu catatan-catatan rapat tahun lalu. What a time flies, tetiba jadi melow. Ternyata perpika sudah banyak mewarnai hidupku setahun belakangan. 

Cerita masuk perpika sebenarnya panjang banget, mulai dari jadi PJ kampus karena ngegantiin senior yang udah mau lulus. Lalu waktu itu tahun 2018 ikut bantu-bantu acara seminar yang dihadiri pak menteri di KBRI waktu jaman presidennya mas Aldias. Lanjut tahun 2019 pas jamannya mas Rian ikut ngeramein acara CISAK 2019 dengan jadi MC di acara tersebut. Nah, di akhir kepengurusan PERPIKA 2018/2019, ditawarin senior untuk ambil bagian di PEMIRA PERPIKA 2019. Mikir sebentar lalu, "Oke, maunya jadi sekretaris tapi." Akhirnya beneran jadi sekretaris pemira. Hahahaha...entah gimana waktu itu belum juga kenal sama orang-orang tapi ya nyambung-nyambung aja. 

Tibalah tanggal 19 September 2020, hari Kongres PERPIKA 2019. Itu lah tugas terakhirku sebagai sekretaris PEMIRA. Dihari itu pula jabatan diserah terimakan, dari presiden lama ke presiden baru. Pukul 19.00 KST acara kongres selesai. Selesai pula tugasku. Eh tapi siapa sangka justru itu adalah sebuah awal dari perjalanan setahun kemudian. Saat itu, Mas Ali sebagai presiden yang baru memintaku untuk jadi sekretarisnya. "Ini sekretaris yang baru, begitu katanya ke Mas Hani sebagai sekretaris yang lama." Aku hening sejenak. Wait. "Whaaatt?" 

Nggak ada waktu untuk berfikir iya atau tidak. Esok harinya, aku sudah masuk di grup kepresidenan. Wow. Kami mulai ngobrol intensif dan akhirnya kami rapat perdana tanggal 25 September 2019. Saat itu semua benar-benar serba cepat karena sesuai AD ART, waktu Raker hanyalah terpaut satu bulan dari waktu Kongres. Jadilah kami gerak cepat, ngebut. 29 September 2019, kami rapat perdana kabinet. Entah gimana caranya pak pres bisa cari orang segitu cepatnya dan segitu percayanya. Akupun nggak paham gimana dia bisa mikirin banyak hal dalam waktu cepat. Kami rapat kepresidenan hampir setiap hari. Hahahaha... Malahan dulu jaman awal-awal bahas proker sama kabinet, kami bisa rapat sampai pukul satu pagi. Sebenarnya bisa aja sih nggak sepenuhnya hadir, tapi namanya sekretaris ya gimana lagi harus stay on anytime sampai semua bener-bener beres. 

1 Oktober 2019 kami mulai oprec. Gila, baru juga dua pekan udah oprec aja. 4 Oktober 2019, oprec ditutup. Esok harinya kami mulai wawancara satu-satu calon staff by phone. Kalau dulu ada yang pernah ku wawancara, mungkin masih inget. "Halo, nama saya Anafi, sekretaris PERPIKA 2019/2020.." begitu seterusnya satu persatu. Tugas sekretaris pas awal-awal lumayan banyak sih sebenernya, mulai dari notulensi setiap kali rapat, bikin surat-surat rekomendasi buat temen-temen yang mau ke PPID, lalu surat-surat pra raker, juga buat Ebook PERPIKA yang isinya manual administrasi PERPIKA. Plus, bahan pidato pak pres dan artikel di website PERPIKA. Wew...

Begitu seterusnya dalam dua minggu kami ribet plotting staff, lalu bahas proker, dan akhirnya raker offline di KBRI. Baru kali pertama itulah aku bertemu dengan orang-orang di kabinet juga teman-teman staff lainnya. "Okay, semoga ini berjalan lancar," begitu harapku. Satu-persatu kementerian dan wilayah mempresentasikan prokernya hingga acara berakhir di sore hari. Setelah itu, kenangan saat itu adalah kami menikmati senja bersama di dekat sungai Hangang.

Setelahnya dan hingga detik ini kami tidak pernah lengkap bertemu kembali (So sad!) Akhir tahun 2019 hingga awal 2020, kami masih bisa selenggarakan kegiatan secara offline. Acara offline yang sempat kuikuti salah satunya gathering wilayah 2. Hahahah...aneh sih emang, anak wilayah 3 tapi dateng ke wilayah 2. Ya ngga papa, mewakili pak pres yang kebetulan ada acara di Incheon hari itu. Tapi bagusnya, aku jadi kenal sama anak-anak wilayah dua. Bahkan sampai sekarang, kami masih komunikasi satu sama lain. Dari wilayah 2 itu juga aku menemukan teman-teman hiking yang super keren. Kegiatan lain yang kuikuti adalah hiking bersama wilayah 3, we taste wilayah 3, juga gathering wilayah 1. Semua kegiatan super seru dan disitulah aku menemukan orang-orang baru, teman-teman dari berbagai latar belakang, background pendidikan yang berbeda, umur yang berbeda, dan sebagainya. Aku yang dulu pemalu, kini harus bisa lebih mengendalikan diri dan lebih berani. 

Kegiatan PERPIKA sebenarnya banyak juga yang online, mulai dari talkshow beasiswa, diskusi isu-isu terkini, juga sharing ataupun workshop. Nah, siapa sangka jika pandemi COVID 19 melanda. Semua kegiatan PERPIKA saat itu otomatis jadi terhambat terutama yang offline. Kegiatan kini mulai beralih ke online semua. So sad, bahkan gathering wilayah pun juga harus online. Beberapa kegiatan offline diubah dan diganti dengan yang bisa dilaksanakan online. Awal-awal kami masih ribet dengan pembagian masker dan penerapan protokol kesehatan. Kami di kepresidenan dan koordinator wilayah juga ribet dengan pendataan mahasiswa Indonesia yang di Korea, penerbitan surat himbauan, QnA seputar kondisi COVID di Korea, dan segala printilan akibat COVID. 

Waktu berjalan dan kami mulai terbiasa dengan segala kegiatan online. Memang mungkin tak se-seru kegiatan offline, tapi tak mengapa. Tak terasa sudah bulan Juli dan hampir Agustus, kami semua mulai pemanasan untuk LPJ. Agustus awal, LPJ mulai digarap. Eh, siapa sangka jika ternyata PPID mengadakan lomba antar PPI negara. Jadilah kami ngebut buat makalahnya. Ada beberapa bidang yang dilombakan. Untunglah teman-teman sudah buat LPJnya, jadilah dalam dua hari, kami tim kepresidenan tinggal remix aja jadi beberapa makalah yang dikumpulkan ke PPID untuk dilombakan di bidang pendidikan, sosial. kominfo, dan penanggulangan COVID. Super kilat!

Hari penguman tiba, PPI Korea mendapatkan award di bidang pendidikan. Syukur kami panjatkan. Rasanya ada satu pencapaian yang oke sebelum kepengurusan berakhir. Finishing LPJ rupanya agak panjang karena kami harus siapkan dalam tiga format, yaitu PDF, PPT, juga video. Karena Kongres 2020 dilaksanakan online, jadilah masing-masing kementerian dan wilayah wajib siapkan video presentasi yang nantinya akan diputar di saat Kongres. Eits, tapi tak semudah itu. Kami di kepresidenan harus turun tangan dalam finishing LPJ. Kami adakan workshop LPJ sebanyak 2x per kementerian dan wilayah. Okay, jadi total ada 20 kali meeting bersama kementerian/wilayah. Belum juga meeting kepresidenan. Hahahaha...jadi manusia kura-kura, alias kuliah rapat kuliah rapat. 

Setelah perjalanan panjang, LPJ akhirnya selesai. Akupun jadi orang terakhir yang finishing LPJ karena harus gabungkan semua bahan mulai dari kepresidenan, semua kementerian dan wilayah. Hari itu hampir pukul dua pagi, setelah semua ku gabung, ternyata ada 500 an halaman. Wow! Siapa itu yang mau baca. Hahahaha...

Detik-detik Kongres mulai dekat dan kami juga intens komunikasi dengan tim Kongres. Hari Kongres tiba. 19 September 2020, pukul 10.00 KST acara Kongres dimulai. Siapkan kopi dan air putih karena bakal panjang. Gimana mau off dari kongres, lah setiap sebelum mulai sesi, pak pemandu acara selalu mengabsen kami dari kepresidenan. Sesuai dugaan, kami baru selesai sekitar pukul dua pagi tanggal 20 September 2020. Hahaha...Sebenarnya ada hal lucu juga. Saat itu kongres hampir selesai. Aku pikir semua akan berakhir segera. Hm, tapi ternyata tidak! Awal-awal sudah kubilang aku ingin istirahat dulu. Tapi ternyata setelah diskusi agak panjang, akhirnya ku iyakan untuk gabung di dewan pengawas. Selamat datang tugas baru :)

Kupikir kerjaan kesekretariatan sudah berakhir. Tapi ternyata belum saudara-saudara! Mas Dimas, sebagai presiden yang baru memintaku menjadi sekretaris sementara hingga ia menemukan sekretaris yang baru. Belakangan baru ku tahu juga ternyata ia sudah berencana menarikku kembali ke perpika selama setahun kedepan di kesekretariatan. Oalah Mas Dim... hahahaha...Thank you for the offer :)

Begitu hingga detik ini, akhirnya Mas Dim sudah menemukan sekretaris yang baru. Semua data sudah kuserahkan, begitu juga aku sudah pamitan berhenti sebagai sekretaris sementara. Hahaha..tinggal satu tugas lagi yaitu revisi LPJ. Masih menunggu beberapa data dari mas Ali, selebihnya selesai. Semoga besok atau lusa sudah bisa dirilis. Semoga ya!

Begitulah perjalanan di PERPIKA Samudera Cendekia selama satu tahun belakangan. Seru juga ternyata setelah dikenang. Terimakasih semua, kangenku sudah terobati. Kalau aku kangen lagi, tinggal kubuka catatan ini kembali :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.