Langsung ke konten utama

Jeju I love you (part 2)

Hi semuanya,

Kali ini saya bakal lanjut cerita soal eksplor Jeju. Secara keseluruhan, Jeju emang keren. Tidak hanya dari segi alamnya, tetapi juga banyak sekali tempat-tempat yang emang sengaja dibangun dengan kreativitas tinggi untuk menarik para wisatawan seperti beberapa museum yang saya ceritakan di part 1. 

Nah untuk part ini saya cerita ke wisata alam. Jeju punya wisata gunung dan pantai yang menarik untuk dikunjungi. Kalau teman-teman ada energi dan waktu berlebih mungkin hiking gunung Hallasan jadi pilihan. Tapi kalau tidak, masih ada pilihan lain untuk area pegunungan, yaitu kebun teh Osulloc. 

Kebun teh Osulloc berada di daerah Seogwipo. Area ini sangat luas teman-teman. Tidak hanya kebun teh saja yang emang cantik buat foto-foto, tapi juga ada museum, ada pusat industri innisfree yang menggunakan green tea sebagai bahan utama, dan juga ada cafenya. Sayang sekali waktu itu waktu saya tidak cukup untuk masuk ke innisfree, jadi hanya berkunjung di kebun teh dan juga cafenya saja. Uniknya, cafe ini menjual aneka green tea product, mulai dari teh, latte, cake, es krim, juga masih banyak product yang menarik untuk di bawa pulang seperti choco green tea, mochi green tea, dsb. Teman-teman juga bisa membeli berbagai macam jenis teh dengan kualitas yang beragam pula. 

Puas menikmati suasana di pegunungan, teman-teman bisa berkunjung ke salah satu port yang cantik banget di daerah Seogwipo namanya Seogwipo Submarine. Lebih baik teman-teman berkunjung ke sini di sore hari. Selain tidak terlalu panas, semilir angin laut dan langit sore yang cantik jadi perpaduan yang keren. Ditambah lagi kalau sudah malam, lampu-lampu di jembatan Seogwipo akan menyala sehingga area ini semakin recommended untuk dikunjungi. Jembatan ini mengubungkan pulau utama dengan pulau kecil di seberangnya. Teman-teman bisa berkeliling pulau ini dengan pemandangan laut disepanjang perjalanannya. Mantap!

Masih penasaran sama pantai-pantai recommended di Jeju? Nah, kalau Seogwipo Submarine itu tidak berpasir, maka kali ini saya lanjutkan ke area yang berpasir ya. Namanya pantai Geumneung dan Hyeopjae. Kedua pantai itu hanya berjarak satu kilometer. Jadi kalau kalian berkunjung ke Geumneung, saya sarankan untuk jalan disepanjang pantai sampai ke Hyeopjae. Pas banget waktu itu kami sampai ke Geumneung sore-sore, jadi bisa nikmati suasana angin sepoi-sepoinya disepanjang pantai itu sampai ke Hyeopjae pas sunset. Cantik banget. Kalau ke Hyeopjae dulu kayaknya kebalik soalnya pas malem area pantai Geumneung udah ketutup air laut yang sedang pasang. Oh ya, boleh banget kalian nginep disekitar pantai itu. Waktu pagi habis subuh, coba kalian keluar dan jalan di pinggir pantai. Keren parah!!!!!! Berasa pantai milik pribadi. Hahahaha....

Oh ya, sebelum balik ke airport, nggak ada salahnya kalian mampir port di deket-deket pantai sambil makan di resto sekitar situ. Lokasi airport emang deket banget sama pantai, jadi sekalian aja mampir kan? Kemarin kami mampir di salah satu port (tapi namanya lupa T.T). Lagi-lagi aroma laut dan sepoi-sepoinya itu yang selalu bikin kangen. Tambah lagi waktu itu bisa liat pemandangan pesawat take off. Keren!

Oke segitu aja cerita di part 2 kali ini. Jadi gimana nih, kalau ke Jeju udah ngga bingung lagi dong mau kemana? Semoga cerita ini bisa menginspirasi ya ^^

Yuk intip beberapa snapshotnya:














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Rovaniemi Trip

Hi, winter is coming!!! Here in Lappeenranta is super cold already, even since yesterday the snow keeps coming.  Okay, kali ini saya mau berbagi soal pengalaman liburan ke Rovaniemi, Lapland.  Liburan kali ini bisa dibilang bukan liburan yang sebenarnya, ya karena emang cuma ambil waktu pas weekend yang super mepet. Kalau ditanya kenapa masih maksain pergi kesana, ya karena mumpung ada temennya. Hahahaha... Perjalan dari Lappeenranta ke Rovaniemi cukup jauh dan lama. Butuh lebih dari 12 jam untuk sampai ke sana dengan naik kereta. Saya pergi dari Lappeenranta hari Jumat sore dan sampai di Rovaniemi keesokan harinya. Tujuan utama ke Rovaniemi yaitu ke Santa Claus Village. Yey!! Saya bersama enam orang lainnya berkeliling di desa Santa Claus selama sehari penuh. Dari pagi kami sekitar setengah sepuluh, kami sudah mulai mengeksplor tempat-tempat yang super cantik dan instagramable. Ada banyak hiburan yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari aneka souvenir shops, santa claus post...

Tinggal di asrama bareng warga asing, why not?

Hai hai... Udah nggak kerasa dua tahunan ini saya menjadi warga dormitory alias asrama. Dalam kurun waktu tersebut, rasanya udah nggak keitung berapa kali pindah kamar. Memang, pihak asrama meroling atau mewajibkan pindah kamar setiap satu semester sekitar dua sampai 3 kali. Hm, ribet juga sih sebenernya pindah-pindah terus, tapi ada sisi postifnya juga. Setiap kali pindah, kamar akan dibersihkan, jadi bisa dibilang kamar nggak bakal kotor parah atau sampai jadi mirip kandang ayam. Hihihi... Oke, saya mulai cerita dari kondisi dormnya dulu. Ada dua pilihan, satu kamar dua orang atau satu kamar empat orang. Saya pribadi tinggal di dorm yang sekamar empat orang. Selain lebih murah, bangunannya juga paling dekat dengan lab. Ukuran kamarnya nggak terlalu besar sih, cuma ya cukup lah buat empat orang. Setiap orang dapat fasilitas kasur (bunk bed), meja belajar beserta kursinya, lemari, baju, dan lemari sepatu. Di setiap kamar ada kamar mandi juga, jadi lumayan oke lah dari segi fas...