Langsung ke konten utama

Prosesi pernikahan di Korea

Hai semua...

Kali ini saya mau cerita pengalaman saya memenuhi undangan pernikahan teman lab sebelah. Saya pribadi sangat berbahagia setiap kali ada teman Korea yang menikah. Maklum, jarang teman saya yang mau menikah, bahkan memiliki anak. Sebulan sebelumnya, dia memberikan sepucuk surat undangan pernikahan. Saya senang sekali ^^

Disatu sisi saya juga sangat penasaran dengan adat pernikahan di Korea. Sebenarnya teman saya kemarin memilih tema internasional, jadi bukan dengan upacara adat. Meski demikian bagi saya tetap saja spesial karena ini pertama kalinya saya menghadiri kondangan alias pesta pernikahan di Korea.

Upacara pernikahan di mulai pukul 12.00. Saya dan seorang teman lab saya datang 30 menit lebih awal. Tujuannya adalah supaya kami dapat bertemu terlebih dahulu dengan mempelai wanita yang merupakan teman kami. Nah, di Korea mempelai wanita akan berada di suatu ruangan khusus sebelum acara pernikahan. Di ruangan tersebut teman-teman dekat atau saudara mempelai wanita datang untuk memberikan selamat dan dukungan moral serta berfoto dengan mempelai wanita. Sementara itu mempelai pria akan berdiri di depan ruangan pernikahan bersama orang tua mempelai untuk menyambut para tamu yang datang. 

Oh ya, di sini juga setiap pengunjung memberikan amplop yang berisi uang, mirip dengan di Indonesia. Jumlah uang disesuaikan dengan kedekatan dengan mempelai atau keluarga mempelai. 
Oh ya, bedanya adalah saat memberikan amplop, pengunjung harus meja yang harus di tuju. Pasalnya, meja untuk menerima uang ada dua, yaitu dari pihak mempelai pria dan pihak mempelai wanita. Kalau di Indonesia meja penerima uangnya kan hanya satu, nah di sini ada dua. Kalau kamu diundang oleh mempelai wanita atau kamu teman dari teman dari mempelai wanita, kamu harus memberikan amplopmu di meja keluarga mempelai wanita. Begitu sebaliknya jika kamu diundang atau kamu teman dari mempelai pria. Setelah menyerahkan amplop, kamu akan mendapatkan kupon makan. Simpan baik-baik kupon ini ya :)

Satu lagi, kamu juga harus cermat sebelum memasuki ruangan pernikahan. Ruang pernikahan akan terbagi dua wilayah. Aisle memisahkan ruangan menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk undangan dari mempelai pria, satu lagi bagian untuk undangan dari mempelai wanita. Jangan sampai salah masuk bagian ya...

Tepat pukul 12.00 upacara pernikahan dimulai. Karena tidak ada agama yang spesifik, maka tak ada acara pemberkatan secara agama. Tapi ada semacam tata cara yang bisa dibilang penting. Pertama, kedua ibu mempelai memasuki ruangan dan menyalakan lilin di altar, lalu keduanya duduk di kursi yang telah di siapkan di sayap kanan dan kiri. Kedua, mempelai pria memasuki ruangan dan memberikan penghormatan kepada kedua pihak orang tua dan juga para tamu. Ketiga, mempelai wanita memasuki ruangan digandeng oleh ayah mempelai wanita. Setelah itu mempelai wanita diserahkan kepada mempelai pria. Keempat, kedua mempelai mendengarkan nasihat dari perwakilan masing-masing pihak mempelai. Nah, di prosesi inilah yang mirip acara pemberkatan di gereja. Kedua mempelai berdiri mendengarkan nasihat dengan khusuk di altar. Setelah itu proses kelima yaitu kedua mempelai melakukan penghormatan kedua orang tua kedua belah pihak. Dalam proses ini, mempelai pria memberikan hormat terbaiknya. Posisinya mirip bersujud (Kalau kalian liat drama korea yang sejarah, kalian pasti tau cara hormatnya gimana). Setelah itu upacara pernikahan pun selesai. Kedua mempelai berjalan di aisle dengan senyum merekah dan diakhiri dengan ciuman yang manis di ujung aisle. ^^

Sebenarnya waktu itu teman saya juga menyanyi di acara pernikahan tersebut. Ia menyanyikan dua lagu, satu lagu ia nyanyikan sendiri untuk suaminya dan satu lagi ia nyanyikan bersama ayahnya. Acara pernikahan pun berjalan lancar dan semua tamu juga tampak bahagia. Setelah upacara selesai, semua tamu dipersilakan makan di tempat yang sudah disediakan. Setiap tamu wajib menyerahkan kupon makan yang telah diberikan. Makanan yang disediakan sangat beragam, mulai dari korean food hingga japan food dan western food semuanya ada. Model penyajiannya secara prasmanan, jadi setiap tamu berhak makan apapun dalam jumlah tak terbatas. Hehehehe...

Sementara para tamu makan, kedua mempelai berganti pakaian. Umumnya mereka akan memakai hanbok atau pakaian tradisional korea, tetapi kemarin teman saya memilih untuk memakai dress resmi. Kedua mempelai kemudian berjalan mengelilingi area makan untuk menemui tamunya secara lebih dekat dan hangat. Kami pun memberikan selamat kedua mempelai dan berharap semoga keduanya langgeng serta bahagia. 

Puas makan, saatnya pulang. Yap, begitulah prosesi pernikahan di Korea. Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dicatat nih bagi kalian yang mau menghadiri undangan pernikahan. Untuk wanita gunakan dress atau pakaian resmi ala-ala kalian ngantor. Usahakan jangan memakai dress warna putih ya. Nah, begitu pula untuk pria, kalian bisa memakai jas resmi atau bisa juga hanya dengan setelan kemeja panjang dan celana kain. Keep it simple. Untuk tone warna bajunya kalian bisa memilih warna-warna yang cenderung kalem, seperti biru, hitam, coklat, atau warna-warna pastel. Kalau kalian pakai baju ngejreng ini justru aneh. Make up yang diaplikasikanpun usahakan jangan heboh, cukup dengan make up natural tapi tetap terlihat fresh. 

Kalau disimpulkan nih, menurut saya prosesi pernikahan di Korea ini cukup simpel. Saya suka dengan style acaranya karena tidak bertele-tele, cepat, tapi semua tetap bahagia. Step-step acaranya pun juga mirip di Indonesia, yaitu prosesi ijab kabul atau pemberkatan, lalu sungkeman kepada kedua orang tua, dilanjutkan makan-makan atau ramah tamah. Bedanya mungkin kalau di Indonesia kebanyakan sambutan dan kelamaan dipajang dipanggung saking semuanya mau foto bersama. Hehehe... Overall, acara pernikahan kemarin sangat menyenangkan. Semoga kedua mempelai selalu bahagia, dikarunia keturunan yang baik, dan juga langgeng sampai akhir hayat. ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.