Langsung ke konten utama

Short Escape to Seoul

Hai pembaca setiaku entah dimanapun kalian berada ^^

Seminggu lalu tepatnya tanggal 19-20 Oktober 2019 saya short escape ke Seoul. Sebenarnya bukan tanpa alasan ke Seoul, tapi memang ada acara rapat kerja PERPIKA (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea) 2019. Jadi teman-teman, tahun ini saya dapat amanah jadi salah satu bagian pengurus PERPIKA pusat, tepatnya menjadi sekretaris pusat. Ceileee...sekretaris melulu...wkwkwkwkw... Ya entah kenapa jiwa-jiwa kesekretariatan itu masih ada dari zaman SD sampai sekarang. Hehehehe... Doakan semoga amanah ya ^^

Sabtu pagi sebelum subuh (Subuh di sini jam 5.15 an) saya dan salah satu rekan PERPIKA saya berangkat ke Seoul dengan naik kereta. Waktu tempuh dari Gumi ke Seoul sekitar 3 jam, jadi lumayan lama. Karena semalam tidur hampir jam setengah 2, jadilah saya tidur lagi di kereta supaya nanti pas raker tetap fresh.  

Acara raker dimulai pukul 10.30 dan berakhir pukul 16.30. Lumayan lama karena memang yang dibahas banyak. Senang sekali bisa ketemu rekan-rekan PERPIKA secara langsung, nambah temen, nambah relasi, dan pastinya nambah pengalaman. Plus, diacara ini pula saya bertugas memandu acara aka. nge-MC. Hahahaha....kayaknya beneran jadi MC langganan PERPIKA nih...

Oke, setelah acara selesai, beberapa dari kami refreshing sejenak ke Sungai Hangang. Di pinggir sungai ini jadi arena wisata. Ada yang camping, ada yang hanya menikmati suasana, ada yang bermain layang-layang, bersepeda, dll. Jadi rameeeee sekali. Kami yang notabene lelah setelah seharian rapat, maka kami hanya duduk mengobrol sambil menikmati beberapa snack. 

Kami berpisah di Sungai Hangang. Saya pribadi memang sudah ada janji dengan alumni lab saya yang saat ini melanjutkan studi di KIST. Namanya Cuc. Pertemanan saya dengan cewe asli Vietnam ini memang tak putus meski kami sudah tidak satu lab lagi. Malam itu kami berjanji untuk bertemu di Itaewon untuk makan malam. Menu malam itu yaitu makanan timur tengah. Saya lupa namanya, tapi bagi kami rasanya lumayan enak. Rich flavor gitu...hehehe...

Lanjut ke destinasi selanjutnya yaitu kami pergi ke Hongdae. Yap, kami menjelajah kawasan Hongdae. Sebenarnya bisa dibilang ini mirip kawasan Myeongdong, hanya saja banyak komunitas dance atau musik yang pentas di sepanjang jalan ini. Kalian juga bisa menemukan street food. Sedangkan selebihnya yaitu toko baju, kosmetik, restoran, norebang, dll. Karena mungkin memang tepat di malam minggu, jadi suasana malam itu sangat ramai.

Malam sudah hampir larut, kami pun berpisah. Saya ke penginapan, sementara Cuc kembali ke kampus. Esok harinya kami bertemu lagi di station dekat penginapan saya dan berlanjut ke Seoul Forest. Seoul Forest ini mungkin memang tak begitu terkenal, tapi suasana di sana memang asri. Ada semacam hutan kecil di tengah kota yang jadi pusat refreshing bagi keluarga. Bagi saya pribadi, tempat ini lumayan asri, banyak pohon rindang dan bangku. Bagus sih, sampai-sampai ada pasangan yang pre-wed juga di sini. ^^

Short escape berlanjut ke Changdeokgung palace. Lokasinya tak jauh dari Bukcheon Village. So, bagi kalian yang ke Bukcheon Village, tak ada salahnya mampir ke Changdeokgung. Isinnya mirip di Gyeongbokgung. Bangunan bersejarah ini jadi saksi kehidupan masa lalu Korea. Keindahannya tak kalah dengan Gyengbokgung kok. Kawasan palace ini juga lumayan besar, jadi butuh 2-3 jam untuk benar-benar mengeksplor di sudut-sudut palace. 

Tak terasa waktu sudah sore dan saya harus segera kembali ke Gumi. Tugas-tugas sudah menanti, entah tugas kampus ataupun tugas-tugas PERPIKA. But so far, alhamdulillah short escape kali ini menarik. ^^

So, what next short escape?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Rovaniemi Trip

Hi, winter is coming!!! Here in Lappeenranta is super cold already, even since yesterday the snow keeps coming.  Okay, kali ini saya mau berbagi soal pengalaman liburan ke Rovaniemi, Lapland.  Liburan kali ini bisa dibilang bukan liburan yang sebenarnya, ya karena emang cuma ambil waktu pas weekend yang super mepet. Kalau ditanya kenapa masih maksain pergi kesana, ya karena mumpung ada temennya. Hahahaha... Perjalan dari Lappeenranta ke Rovaniemi cukup jauh dan lama. Butuh lebih dari 12 jam untuk sampai ke sana dengan naik kereta. Saya pergi dari Lappeenranta hari Jumat sore dan sampai di Rovaniemi keesokan harinya. Tujuan utama ke Rovaniemi yaitu ke Santa Claus Village. Yey!! Saya bersama enam orang lainnya berkeliling di desa Santa Claus selama sehari penuh. Dari pagi kami sekitar setengah sepuluh, kami sudah mulai mengeksplor tempat-tempat yang super cantik dan instagramable. Ada banyak hiburan yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari aneka souvenir shops, santa claus post...

Tinggal di asrama bareng warga asing, why not?

Hai hai... Udah nggak kerasa dua tahunan ini saya menjadi warga dormitory alias asrama. Dalam kurun waktu tersebut, rasanya udah nggak keitung berapa kali pindah kamar. Memang, pihak asrama meroling atau mewajibkan pindah kamar setiap satu semester sekitar dua sampai 3 kali. Hm, ribet juga sih sebenernya pindah-pindah terus, tapi ada sisi postifnya juga. Setiap kali pindah, kamar akan dibersihkan, jadi bisa dibilang kamar nggak bakal kotor parah atau sampai jadi mirip kandang ayam. Hihihi... Oke, saya mulai cerita dari kondisi dormnya dulu. Ada dua pilihan, satu kamar dua orang atau satu kamar empat orang. Saya pribadi tinggal di dorm yang sekamar empat orang. Selain lebih murah, bangunannya juga paling dekat dengan lab. Ukuran kamarnya nggak terlalu besar sih, cuma ya cukup lah buat empat orang. Setiap orang dapat fasilitas kasur (bunk bed), meja belajar beserta kursinya, lemari, baju, dan lemari sepatu. Di setiap kamar ada kamar mandi juga, jadi lumayan oke lah dari segi fas...