Hai Semuanya...
Gimana nih puasa kalian tahun ini? Semoga setelah ramadhan kita semua jadi orang yang lebih baik dari tahun kemarin, begitu juga semoga berkah dari Allah semakin melimpah. Aamiin.
Nah kali ini saya mau sedikit berbagi soal aktivitas saya di bulan ramadhan kemarin . Alhamdulillah ramadhan kali ini lebih spesial dari pada ramadhan tahun lalu, karena bisa lebih aktif lagi di masjid. Kalau tahun lalu hanya sekali dalam sebulan ramadhan bisa ke masjid, alhamdulillah tahun ini bisa lebih banyak.
Sebenarnya jarak dari sekolah ke masjid Al Huda Gumi agak jauh jadi perlu jalan dulu hampir sekilo, terus naik bis kota sekitar 20 menit. Hampir setiap akhir pekan saya dan beberapa teman-teman mahasiswa yang kuliah di KIT datang ke masjid membantu menyiapkan buka puasa. Memang pihak pengurus masjid menyediakan buka puasa setiap hari. Program tersebut memang terbuka untuk umum. Setiap hari ada sekitar 30-50 orang datang berbuka puasa di masjid. Pada akhir pekan jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Sebagian besar berasal dari Indonesia, tetapi ada juga jamaah yang berasal dari Uzbekistan, Kazakstan, dan Bangladesh. Mereka semua adalah para tenaga kerja yang bekerja di sekitar kota Gumi. Ketika melihat mereka masih mau menyempatkan diri ke masjid, membantu pekerjaan di masjid, dan bahkan aktif di masjid, ada rasa terharu sekaligus salut kepada mereka. Masya Allah.
Awal-awal rasanya canggung untuk bergabung membantu di masjid, tapi lama kelamaan mulai kenal dengan orang-orang di masjid dan juga mulai bisa mengikuti ritme kerjanya. Ada rasa bahagia ketika makanan yang dihidangkan habis. Ada rasa senang ketika pekerjaan di masjid bisa diselesaikan. Tak hanya itu, tarawih lancarpun rasanya sangat senang. Kapan lagi bisa tarawih berjamaah kalau tidak di masjid. :(
Oh ya, ada satu pengalaman cukup menarik bagi saya. Kala itu kami datang lebih awal ke masjid, dengan harapan bisa lebih membantu pekerjaan di sana. Tetapi ketika kami datang, yang ada di dapur bukanlah ibu-ibu atau bapak-bapak yang biasa memasak disana, tetapi orang-orang uzbekistan lah yang sibuk di dapur. Rupanya barulah kami tahu kalau hari itu mereka yang bertugas menyiapkan buka puasa. Sayangnya, mereka tidak bisa bahasa inggris ataupun korea, kalaupun bisa sangatlah minim. Jadilah saya dan kawan-kawan bingung harus bagaimana. Akhirnya dengan bahasa tubuh dan bahasa korea yang sangat terbatas, kami bisa berkomunikasi dan saling membantu. :)
Selesai tarawih biasa kami diantar pulang oleh pengurus masjid. Maklum, bus terakhir yang menuju ke kampus sekitar pukul 21.50. Sedangkan tarawih baru selesai hampir pukul 23.00. Alhamdulillah, mulai tahun ini pihak masjid memfasilitasi akomodasi pulang bagi jamaah seperti kami.
Di akhir ramadhan, pihak masjid mulai membahas perayaan idul fitri 1440 H. Akhir pekan terakhir sebelum lebaran, saya dan salah seorang teman saya mengikuti jalannya rapat untuk idul fitri. Lagi-lagi saya terharu dengan semangat mereka, meski sudah larut tetapi semangat mereka membantu melayani jamaah ketika lebaran nanti sungguh luar biasa. :)
Tepat sehari sebelum lebaran, atau malam takbiran, saya dan teman-teman membantu persiapan lebaran. Bagi perempuan, kami bertugas menyiapkan opor ayam untuk dimakan panitia esok hari serta menyiapkan sekitar 400 snack untuk jamaah. Awalnya hanya beberapa orang saja, tetapi selepas maghrib, banyak ibu-ibu dan mbak-mbak mulai berdatangan ikut membantu. Pengalaman itu sebenarnya mengingatkan saya pada rutinitas saya di kampung. Biasanya di malam takbiran, saya dan mama pergi ke tetangga sebelah masjid untuk menyiapkan snack bagi anak-anak TPA yang takbir keliling serta jamaah yang takbiran di masjid. Ah, rasanya kangen dan terharu. :')
Yap, begitulah ramadhan saya tahun ini yang rasanya lebih seru. Semoga tahun depan lebih sering tarawih di masjid dan lebih aktif lagi di masjid. Aamiin, InsyaAllah.
Gimana nih puasa kalian tahun ini? Semoga setelah ramadhan kita semua jadi orang yang lebih baik dari tahun kemarin, begitu juga semoga berkah dari Allah semakin melimpah. Aamiin.
Nah kali ini saya mau sedikit berbagi soal aktivitas saya di bulan ramadhan kemarin . Alhamdulillah ramadhan kali ini lebih spesial dari pada ramadhan tahun lalu, karena bisa lebih aktif lagi di masjid. Kalau tahun lalu hanya sekali dalam sebulan ramadhan bisa ke masjid, alhamdulillah tahun ini bisa lebih banyak.
Sebenarnya jarak dari sekolah ke masjid Al Huda Gumi agak jauh jadi perlu jalan dulu hampir sekilo, terus naik bis kota sekitar 20 menit. Hampir setiap akhir pekan saya dan beberapa teman-teman mahasiswa yang kuliah di KIT datang ke masjid membantu menyiapkan buka puasa. Memang pihak pengurus masjid menyediakan buka puasa setiap hari. Program tersebut memang terbuka untuk umum. Setiap hari ada sekitar 30-50 orang datang berbuka puasa di masjid. Pada akhir pekan jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Sebagian besar berasal dari Indonesia, tetapi ada juga jamaah yang berasal dari Uzbekistan, Kazakstan, dan Bangladesh. Mereka semua adalah para tenaga kerja yang bekerja di sekitar kota Gumi. Ketika melihat mereka masih mau menyempatkan diri ke masjid, membantu pekerjaan di masjid, dan bahkan aktif di masjid, ada rasa terharu sekaligus salut kepada mereka. Masya Allah.
Awal-awal rasanya canggung untuk bergabung membantu di masjid, tapi lama kelamaan mulai kenal dengan orang-orang di masjid dan juga mulai bisa mengikuti ritme kerjanya. Ada rasa bahagia ketika makanan yang dihidangkan habis. Ada rasa senang ketika pekerjaan di masjid bisa diselesaikan. Tak hanya itu, tarawih lancarpun rasanya sangat senang. Kapan lagi bisa tarawih berjamaah kalau tidak di masjid. :(
Oh ya, ada satu pengalaman cukup menarik bagi saya. Kala itu kami datang lebih awal ke masjid, dengan harapan bisa lebih membantu pekerjaan di sana. Tetapi ketika kami datang, yang ada di dapur bukanlah ibu-ibu atau bapak-bapak yang biasa memasak disana, tetapi orang-orang uzbekistan lah yang sibuk di dapur. Rupanya barulah kami tahu kalau hari itu mereka yang bertugas menyiapkan buka puasa. Sayangnya, mereka tidak bisa bahasa inggris ataupun korea, kalaupun bisa sangatlah minim. Jadilah saya dan kawan-kawan bingung harus bagaimana. Akhirnya dengan bahasa tubuh dan bahasa korea yang sangat terbatas, kami bisa berkomunikasi dan saling membantu. :)
Selesai tarawih biasa kami diantar pulang oleh pengurus masjid. Maklum, bus terakhir yang menuju ke kampus sekitar pukul 21.50. Sedangkan tarawih baru selesai hampir pukul 23.00. Alhamdulillah, mulai tahun ini pihak masjid memfasilitasi akomodasi pulang bagi jamaah seperti kami.
Di akhir ramadhan, pihak masjid mulai membahas perayaan idul fitri 1440 H. Akhir pekan terakhir sebelum lebaran, saya dan salah seorang teman saya mengikuti jalannya rapat untuk idul fitri. Lagi-lagi saya terharu dengan semangat mereka, meski sudah larut tetapi semangat mereka membantu melayani jamaah ketika lebaran nanti sungguh luar biasa. :)
Tepat sehari sebelum lebaran, atau malam takbiran, saya dan teman-teman membantu persiapan lebaran. Bagi perempuan, kami bertugas menyiapkan opor ayam untuk dimakan panitia esok hari serta menyiapkan sekitar 400 snack untuk jamaah. Awalnya hanya beberapa orang saja, tetapi selepas maghrib, banyak ibu-ibu dan mbak-mbak mulai berdatangan ikut membantu. Pengalaman itu sebenarnya mengingatkan saya pada rutinitas saya di kampung. Biasanya di malam takbiran, saya dan mama pergi ke tetangga sebelah masjid untuk menyiapkan snack bagi anak-anak TPA yang takbir keliling serta jamaah yang takbiran di masjid. Ah, rasanya kangen dan terharu. :')
Yap, begitulah ramadhan saya tahun ini yang rasanya lebih seru. Semoga tahun depan lebih sering tarawih di masjid dan lebih aktif lagi di masjid. Aamiin, InsyaAllah.
Komentar
Posting Komentar