Langsung ke konten utama

Lama tak muncul, ngapain aja sih kak? #Part 2

Di part 2 ini saya akan lebih bercerita soal skripsi, tugas pamungkas bagi para mahasiswa jenjang S1.

Skripsi yang saya ambil ini bertema eksperimen, jadi ada 2 model pembelajaran yang saya uji di dua kelas kemudian hasilnya dibandingkan untuk dapat diketahui mana model yang memberikan hasil yang lebih baik.
Pas awal ambil skripsi ini sebenarnya ego nya masih tinggi. Maunya ambil sesuatu yang wow, baru, dan harapannya bisa dipublikasikan di jurnal internasional. Keren kan?
Yah, itu pemikiran jaman semester 7. Semester 7 menjadi hal yang berat karena tugas magang plus TA menyerang. Alhasil, di semester 8 saya baru menyusun draft proposal skripsi, itu pun mencuri-curi waktu di sela-sela aktivitas lab yang padat. Pagi sampai sore ngelab, malemnya ngerjain proposal skripsi. Tiap hari dikejar-kejar progres sama dosbing. Well, alhamdulillah semua selesai.

Akhirnya semprop juga. Semprop itu ga seserem yang kubayangkan. Presentasi, dilanjut tanya jawab oleh teman-teman, dan the last ditanya-tanya sama 2 dosen penguji. Sebenarnya di jurusan saya ini semprop tidak memiliki bobot sks, alias 0 sks. Tapi entah mengapa tetep aja wajib. Ya sudah lah, ikuti saja aturannya.

Selesai semprop, skripsi sempet ngendon beberapa bulan di meja belajar, terabaikan, tersisihkan karena tugas akhir. Sangat sulit untuk meneruskan skripsi ditengah hujan badai tugas akhir. Fokus TA menjadi pilihan saat itu. Saya harus bertanggung jawab penuh atas keputusan saya mengerjakan proyek dosbing saat itu, sampai akhirnya semester 8 berakhir. 

Masuk di semester 9, badai TA telah berlalu dengan hasil yang aduhai.. nanti bakal kuceritakan di #part 3. Ceritanya panjang, berlika liku, diwarnai tangis dan bahagia.. campur aduklah.

Usai sidang skripsi- Bersama dengan 4 dosen penguji
Di awal semester 9, mulai gas pol buat ngerjain skripsi. Kali ini bener-bener serius. Dua bulan pertama menyusun instrumen. Well, saya cuma punya kesempatan seminggu sekali buat konsul ke dosbing saya. Satu kali pertemuan estimasi waktunya 5 menit, dengan waktu tunggu sekitar setengah hingga 1,5 jam. Kalau sudah tau begitu saya harus atur strategi untuk bisa memuluskan skripsi ini. Saya harus tau bagian mana yang harus dibahas, ditanyakan, atau dilewati saja.

Dua bulan berlalu dan akhirnya di bulan ketiga saya harus terjun ke lapangan untuk ambil data. Bolak-balik Solo-Sukoharjo sudah jadi hal yang biasa sejak magang. Sekitar 30 menit hingga 45 menit sekali perjalanan. Yah lumayan sih asal nggak macet atau ngantuk ditengah jalan. Proses pengambilan data ini gampang-gampang susah. Tiga kali pertemuan dengan siswa (mengajar di kelas) kemudian satu kali ujian. Karena ada dua kelas berarti semua aktivitas dikalikan dua. Hasilnya enam kali mengajar dua kali ujian. 

Selesai ambil data, lanjut olah data. Nah ini, part yang gampang sebenarnya, cuma sedikit njlimet. Semua lembar jawab berupa isian, jadilah saya harus membaca satu-satu, per siswa, per lembar. Proses ini memakan waktu cukup lama dan bagi saya menghindari sisi subjektif dari diri sendiri menjadi tantangan tersendiri. Dengan panduan rubrik yang telah saya buat sebelumnya, selesai juga akhirnya. Data yang ada selanjutnya di rekap, di olah dengan excel (well, dosbing menghendaki pakai excel, bukan spss), dan barulah bisa lanjut menulis bab 4. Pengolahan data yang seabrek dengan excel ini sedikit ribet juga karna harus memasukkan rumus satu-satu. Tapi ya sudah lah, berkat segunung kesabaran akhirnya selesai juga. Lanjut nulis bab 4 sampai 5.

Foto-foto sidang
Olah data sekitar sebulanm, berarti bab 4-5 harus selesai sebulan juga sebelum masuk waktu semester selanjutnya. Revisi-revisi dijalani dengan sepenuh hati. Menulis di bab 4 ini cukup memeras otak juga, soalnya harus banyak baca, membandingkan hasil dengan penelitian sebelumnya, dan membahas per bagian yang ada dalam rumusan masalah. Memberi alasan mengapa hasilnya begini, tidak begitu, mengapa bisa demikian, dll. Well, akhirnya selesai sampai bab 5, dosbing minta saya membawa seluruh bagian skripsi mulai dari bab 0 hingga dapus plus lampiran. Langsung deh begadang beberapa hari demi menyelesaikan itu semua. Hasilnya, dipertemuan berikutnya dosbing kasih lampu hijau untuk ujian. Yeay!

Akhir bulan Januari, saya ujian skripsi. Yap, sidang skripsi. Selama 1,5 jam saya harus berhadapan dengan empat dosen. Dua dosbing dan dua penguji. Selama seminggu saya baca ulang skripsi, belajar, mempersiapkan hal-hal yang bakal ditanyakan saat sidang. Hasilnya, saat sidang pertanyaan dari dosbing justru tak disangka-sangka. Beliau menanyakan konsep fisika di materi yang saya angkat. Hm,,, pertanyaan yang sungguh bikin jantungan. Sedih? iya. Kesel? iya. Bahasnya apa, yang ditanyakan apa. Ya sudahlah, karena saya tak bisa menjawab, jadilah dosen selanjutnya memberi pertanyaan yang mirip-mirip. Hm,,, bahagia ya kayaknya kalau bisa menemukan kelemahan orang lain. 

Oke, yang penting lulus. Alhamdulillah...
Wisuda didampingi emak tercinta
Sebulan selanjutnya saya gunakan untuk revisi dan menyusun draft artikel ilmiah. Benar saja, dosbing akhirnya meminta draft itu untuk beliau masukkan di jurnal nasional. First authornya? ya dosbing. Kecewa? Tidak. Ya bagaimanapun dosbing sudah membantu, dan membimbing. Lagi pula beliau yang meminta untuk finishing dan menangani proses selanjutnya. Jadi ya sudahlah artikel itu milik beliau meskipun disitu ada nama saya juga. Tak apa, next time pasti saya bisa punya artikel sendiri, dan jadi penulis utamanya.

Finally, April 2017 kemarin wisuda S1. Yeay! 
Yap, begitulah lika-liku skripsi saya. Apakah teman-teman juga mengalami hal yang sama? jika iya berarti kira-kira nuansa skripsi di universitas hampir sama. Yang penting nikmati saja prosesnya, tidak ada yang rugi. Semua itu adalah proses belajar untuk menjadi insan yang lebih baik. Tetap semangat!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.