Langsung ke konten utama

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo...

Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan.

Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika. 

Waktu yang dinanti tiba. Saya berangkat diantar oleh orang tua saya ke bandara Adi Soemarmo Solo. Kurang lebih terbang selama satu jam, saya tiba di bandara Soetta Cengkareng atau CGK. Meskipun landing sekitar jam 5 sore dan penerbangan selanjutnya jam 9 malam, tetapi prosesnya sangat cepat. Parkir pesawat di CGK lumayan lama, mungkin karena jarak landing dengan tempat turun penumpang cukup jauh. Saya mulai khawatir karena jarak dari turun pesawat ke pengambilan bagasi cukup jauh pula. Setelah mengambil semua koper, saya langsung agak lari menuju check in counter di lantai 2 terminal CGK. Tips bagi teman-teman yang mau pergi ke luar negeri dari terminal 3, lebih baik pilih penerbangan citilink atau garuda, karena kedua maskapai juga berada di terminal 3 sehingga tidak perlu pindah terminal. Teman-teman cukup naik ke lantai 2 menuju check in counter penerbangan internasional.

Alhamdulillah, waktu untuk check in masih cukup. Agak deg-degan juga karena antrian cukup panjang, sehingga teman-teman disarankan untuk tiba di bandara minimal 3 jam sebelum keberangkatan. Itupun sebenarnya cukup tight bagi saya. Jadi lebih baik ya 4 jam sebelum keberangkatan. Setelah check in saya langsung jalan menuju international departure. Alhamdulillah proses pemeriksaan imigrasi cukup lancar, lanjut solat dulu. Setelah solat, mau makan tapi takut waktunya udah mepet, jadilah saya makan roti saja. Saya tipe orang yang lebih baik waktunya dipakai ganti baju, cuci muka, dan gosok gigi dulu sebelum long flight, dari pada harus makan dulu. Wkwkwkwk...

Oke, lanjut perjalanan dari CGK ke Istanbul Turki. Setelah penerbagan selama hampir 12 jam, akhirnya sampai juga di bandara Istanbul. Meskip penerbagan cukup lama, tapi lumayan menyenangkan karena ada makan 2x plus bisa bobok di pesawat dengan nyaman karena penerbagan malam. Sampai di bandara hampir subuh, jadi pas banget setelah check dibagian imigrasi bisa langsung bersih-bersih diri dan solat subuh. Selesai solat subuh saatnya muter-muter bandara dan tentu saja minum kopi supaya semangat perjalanan selanjutnya. 

Setelah pengumuman lokasi gate muncul, saya langsung menuju gate. Ternyata lumayan jauh karena bandaranya yang memang luas sekali. Bandara Istanbul memang jadi titik transit yang menghubungkan antara Eropa dan Asia. Tak heran kalau bandara ini sangat ramai dan luas. Jalannya juga lumayan jauh, cukup bikin gempor dan keringetan. Tips lagi buat temen-teman yang bakal punya very long flight, trip yang sangat jauh, disarankan bawa 2 baju ganti di ransel kabin. Lumayan banget walaupun engga mandi tapi kalau bajunya bersih perjalanan juga makin nyaman.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan penerbangan dari bandara Istanbul ke bandara Helsinki, Finlandia selama hampir 4 jam. Walaupun tadi engga sarapan di Istanbul, tapi tenang, karena di penerbagan ini juga ada breakfast. Alhamdulillah bisa makan dan bobo lagi di pesawat. Setelah landing, jalan cukup jauh ke bagian imigrasi. Di bagian imigrasi ini saya beri beberapa pertanyaan tentang tujuan saya menetap di sini. Setelah melewati imigrasi, lanjut ambil koper dan selesailah semua rentetan penerbangan dari Indonesia ke Finlandia. Kalau dihitung perjalanannya 2 hari.

Dari bandara Helsinki, saya sempat bertemu dulu dengan mba Fida, salah satu kawan saat kuliah di Korea. Senang sekali setelah bertahun-tahun tidak bertemu alhamdulillah ada kesempatan ketemu lagi. Waktu yang saya punya sebelum naik kereta ke Lappeenranta cukup lama kurang lebih 4 jam. Jadilah kami bisa makan bareng dulu sambil ngobrol. Setelah itu, perjalanan saya lanjutkan dengan naik kereta ke Lappeenranta. Kali ini perjalanan ditempuh sekitar 2 jam. Karena barang bawaan cukup banyak (lebih dari 40 kg) maka cukup repot sebenarnya kalau naik kereta. Tapi alhamdulillah, semua bisa dilalu dengan baik. Ya maklum, manusia yang biasa hidup di daerah panas pindah ke daerah dingin, jadinya barang bawaannya seabrek. Wkwkwkwkw...

Sesampainya di stasiun Lappeenranta, saya dijemput salah satu teman lab. Alhamdulillah dia jemput dan antar sampai di apartmen, bahkan sampai bantu bawa semua bawaan barang segabrek. Thank you Emma. Senang sekali akhirnya sampai di Lappeenranta. Waktu sudah pukul 7 sore tapi hari masih sangat terang. Setelah bersih-bersih diri, ishoma, lalu saatnya istirahat. Alhamdulillah.

PS. Disini udah dingin walaupun masih awal September. Saat ini suhu berkisar antara 4 sampai 15 derajat. Ya lumayan dingin lah, tapi tidak terlalu ekstrim untuk transisi suhu dari daerah panas ke daerah dingin. Hehehehe...

Sampai jumpa di cerita selanjutnya!

Jalan menuju ke kampus


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Rovaniemi Trip

Hi, winter is coming!!! Here in Lappeenranta is super cold already, even since yesterday the snow keeps coming.  Okay, kali ini saya mau berbagi soal pengalaman liburan ke Rovaniemi, Lapland.  Liburan kali ini bisa dibilang bukan liburan yang sebenarnya, ya karena emang cuma ambil waktu pas weekend yang super mepet. Kalau ditanya kenapa masih maksain pergi kesana, ya karena mumpung ada temennya. Hahahaha... Perjalan dari Lappeenranta ke Rovaniemi cukup jauh dan lama. Butuh lebih dari 12 jam untuk sampai ke sana dengan naik kereta. Saya pergi dari Lappeenranta hari Jumat sore dan sampai di Rovaniemi keesokan harinya. Tujuan utama ke Rovaniemi yaitu ke Santa Claus Village. Yey!! Saya bersama enam orang lainnya berkeliling di desa Santa Claus selama sehari penuh. Dari pagi kami sekitar setengah sepuluh, kami sudah mulai mengeksplor tempat-tempat yang super cantik dan instagramable. Ada banyak hiburan yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari aneka souvenir shops, santa claus post...

Tinggal di asrama bareng warga asing, why not?

Hai hai... Udah nggak kerasa dua tahunan ini saya menjadi warga dormitory alias asrama. Dalam kurun waktu tersebut, rasanya udah nggak keitung berapa kali pindah kamar. Memang, pihak asrama meroling atau mewajibkan pindah kamar setiap satu semester sekitar dua sampai 3 kali. Hm, ribet juga sih sebenernya pindah-pindah terus, tapi ada sisi postifnya juga. Setiap kali pindah, kamar akan dibersihkan, jadi bisa dibilang kamar nggak bakal kotor parah atau sampai jadi mirip kandang ayam. Hihihi... Oke, saya mulai cerita dari kondisi dormnya dulu. Ada dua pilihan, satu kamar dua orang atau satu kamar empat orang. Saya pribadi tinggal di dorm yang sekamar empat orang. Selain lebih murah, bangunannya juga paling dekat dengan lab. Ukuran kamarnya nggak terlalu besar sih, cuma ya cukup lah buat empat orang. Setiap orang dapat fasilitas kasur (bunk bed), meja belajar beserta kursinya, lemari, baju, dan lemari sepatu. Di setiap kamar ada kamar mandi juga, jadi lumayan oke lah dari segi fas...