Langsung ke konten utama

Finally, LUT chose meπŸš€

Hai hai...

Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer. 

Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍

Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang saya peroleh dengan bekerja di manufaktur dengan kebahagiaan yang saya terima saat bekerja di bidang akademik memang berbeda. Saat bekerja di manufaktur, saya merasa output yang dihasilkan kurang begitu berdampak luas. Ketika produk selesai dikerjakan, maka outputnya customer merasa puas. Sampai dititik itu saja. Tetapi jika di akademik misalnya kita berhasil menemukan sesuatu dari hasil penelitian dan outputnya menjadi sebuah manuskrip ataupun paten, maka dampaknya bisa jadi lebih luas. Poin plusnya, jejak rekam itu akan selalu ada sampai entah kapan dan akan terus bisa dinikmati hingga generasi berikutnya. Bagi saya ini salah satu kebahagiaan yang cukup unik dan berharga. 

Oke, sepertinya mimpi untuk jadi akademisi itu tetap hidup jauh disana meskipun tahun-tahun lalu sempat terbunuh. Menariknya, ternyata ia tidak mati. Mungkin semacam terluka parah, babak belur hingga butuh istirahat lumayan panjang. Ia pingsan, tapi akhirnya dia kembali membuka mata dan bangkit. Begitu Tuhan memberikan jalan, maka ia mulai bergerak aktif lagi.

Kesempatan lanjut studi doktoral ini dimulai dengan secara tak sengaja menemukan lowongan PhD di researchgate sekitar seminggu sebelum deadline. Entah bagaimana saya seperti mendapatkan kekuatan untuk menyelesaikan semua persyaratan dalam waktu singkat mulai dari membuat CV, motivation letter, dan juga mempersiapkan dokumen-dokumen akademik. Padahal waktu itu kerjaan di kantor lumayan padat dan melelahkan, tapi entah kenapa akhirnya raga ini masih kuat diajak untuk buka laptop dan mengerjakan persyaratan-persyaratan itu.

Lanjut setelah submission, saya mendapat panggilan interview online dengan metode video. Calon supervisor sudah menyiapkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dan saya wajib memberikan jawaban melalui video. Sempat saya diamkan beberapa hari karena memang lelah sekali kalau mempersiapkan di hari biasa, maka saya tunda sampai akhir pekan. Syukurlah, semuanya lancar dan berhasil di submit.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya sebuah email dari supervisor masuk! Saya berhak mengikuti seleksi selanjutnya yaitu interview lanjut secara langsung melalui zoom. Persiapannya juga cukup singkat, hanya dua hari. Ditambah lagi, entah gimana ceritanya sehari sebelum interview, laptop saya justru terkunci karena saya lupa password😭. Syukurah teman saya yang bernama Gita sangat suportif dengan semangat meminjamkan laptopnya untuk saya gunakan interview. Bahkan Gita menemani saya persiapan hingga interview selesai. Thank you Gita 😍Alhamdulillah semua lancar, meski agak-agak grogi juga diinterview langsung oleh tiga professor. 

Lagi-lagi menunggu beberapa hari, kabar baik datang! They invited me to come and work with them!😍 I am so grateful! 

Bukan akhir, tapi ini justru titik mulai. Dalam waktu singkat saya harus segera membuat research plan dan mengirimkan dokumen-dokumen lain. Seminggu setelah meeting dengan supervisor, saya draft research plan selesai. Setelah beberapa minor revision dari supervisor dan akademik kampus, akhirnya research plan saya diterima oleh pihak kampus. Syukurlah, pihak kampus sewaktu saya sekolah master juga membantu mengirimkan copy ijazah dan transkrip langsung ke LUT. Plus, kampus ini juga tidak mensyaratkan TOEFL iBT ataupun IELTS yang selama ini cukup menjadi momok bagi saya karena tesnya mahal sekali πŸ˜“. Alhamdulillah, akhirnya diawal Mei, I have been granted a doctoral study right at the School of Energy System LUT. 😍

Gerbang meraih mimpi mulai terbuka. Bismillah, semoga selalu diberi kemudahan kedepannya. Terimakasih telah membaca secuil perjalan saya. See you ^^

My biggest supporters πŸ’–





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.