Langsung ke konten utama

My first Poster Presentation- KECS Meeting Yeosu

Hai pembaca Jejak Sepatuku!

Setelah sekian lama vakum, akhirnya blog ini terisi kembali dengan cerita dari jejak-jejak sepatu saya. Bulan lalu, tepatnya di tanggal 7-8 November 2019, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti conference yang cukup bergengsi di ranah elektrokimia yaitu KECS meeting 2019. KECS atau Korean Electrochemical Society meeting adalah konferensi tahunan para saintis di bidang elektrokimia khususnya di Korea. Para saintis ini saling mempresentasikan hasil risetnya dalam bentuk poster maupun oral presentation. Peserta KECS meeting pun sangat beragam, mulai dari mahasiswa, professor, postdoc, ataupun pegawai industri di bidang elektrokimia.
Sebagai pengalaman pertama, tentu saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam KECS meeting ini. Tahun ini event tersebut diadakan di Yeosu Expo Center, tepatnya di kota Yeosu, provinsi Jeollanam-do. Dalam acara ini saya mempresentasikan hasil riset saya dalam bentuk poster. Semoga tahun depan ataupun next conference bisa ikut dalam oral presentation ya ^^. Tak hanya itu saja yang membuat saya senang, kesempatan ini pun tentu menjadi jalan bagi saya untuk bertemu dan belajar dari researcher lainnya. Sebagai bonus, trip ke Yeosu menjadi hal yang selalu saya nantikan. 

Setelah perjalanan panjang dari Gumi ke Yeosu yang hampir menghabiskan waktu sekitar 6 jam, kami sampai di lokasi KECS meeting. Suasana begitu ramai dengan para researcher beserta poster-poster yang terpajang dan sesi presentasi. Sambil menunggu sesi poster, saya sempatkan menikmati pemandangan di sekitar Expo Center sembari beristirahat sejenak. Memang benar, Yeosu yang berada di kawasan pesisir memiliki pemandangan yang cantik. Suara gemercik air laut dan taman di sekitar Yeosu Expo menjadi hiburan spesial bagi para pengunjung.

Sesi poster pun dimulai. Saya pun berkeliling di arena poster untuk mengamati riset-riset yang menarik sekaligus mewawancarai penulisnya jika ada hal yang tidak saya pahami. Di event kali ini pun saya bertemu dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang juga kuliah di Korea. Senang sekali bisa menemukan teman-teman senegara yang tentu mereka juga luar biasa. Kami pun saling berbagi ilmu sekaligus saling berbagi pengalaman sebagai mahasiswa di Korea. 

Selesai conference di hari pertama, saya dan teman-teman satu lab menikmati hidangan seafood di salah satu resto ternama di Yeosu. Pemandangan laut malam yang damai, serta makanan yang menggugah selera menjadi penutup kegiatan hari itu. 

Esok harinya, sebelum kami kembali ke lokasi conference kami sempatkan menikmati coffee di salah satu kafe terdekat dari penginapan lalu menikmati debur ombak di pantai. Langit yang cerah, laut yang biru, angin yang sejuk (dingin lebih tepatnya, jadi harus pakai jaket) menjadi kombinasi yang luar biasa. Suasana ini tentu sangat berbeda dengan pantai di Indonesia yang biasanya panas dan ombak yang besar. Disini justru sebaliknya. :)

Di hari kedua, ini menjadi kesempatan bagi saya untuk memajang poster hasil riset saya. Ada perasaan bangga bisa berbagi ilmu dengan scientific society yang ada disini. Hari itu pula saya mendapat kesempatan untuk presentasi satu menit dihadapan salah satu committee conference. Setelah presentasipun beliau bertanya ini dan itu. Senang bisa menjawab dengan baik sehingga hasil riset ini benar-benar tersampaikan.

Acara conference pun diakhiri dengan undian dorprize. Sayangnya saya kurang beruntung dalam hal dorprize. Hahahaha... Meskipun pulang dengan tangan hampa tanpa dorprize, tapi ada banyak hal lain yang patut untuk di syukuri dari event conference ini. 

So, next bakal ikut conference apa ya? Apakah domestik atau international? Poster atau oral presentation atau combine? Tunggu cerita selanjutnya ya^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Rovaniemi Trip

Hi, winter is coming!!! Here in Lappeenranta is super cold already, even since yesterday the snow keeps coming.  Okay, kali ini saya mau berbagi soal pengalaman liburan ke Rovaniemi, Lapland.  Liburan kali ini bisa dibilang bukan liburan yang sebenarnya, ya karena emang cuma ambil waktu pas weekend yang super mepet. Kalau ditanya kenapa masih maksain pergi kesana, ya karena mumpung ada temennya. Hahahaha... Perjalan dari Lappeenranta ke Rovaniemi cukup jauh dan lama. Butuh lebih dari 12 jam untuk sampai ke sana dengan naik kereta. Saya pergi dari Lappeenranta hari Jumat sore dan sampai di Rovaniemi keesokan harinya. Tujuan utama ke Rovaniemi yaitu ke Santa Claus Village. Yey!! Saya bersama enam orang lainnya berkeliling di desa Santa Claus selama sehari penuh. Dari pagi kami sekitar setengah sepuluh, kami sudah mulai mengeksplor tempat-tempat yang super cantik dan instagramable. Ada banyak hiburan yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari aneka souvenir shops, santa claus post...

Tinggal di asrama bareng warga asing, why not?

Hai hai... Udah nggak kerasa dua tahunan ini saya menjadi warga dormitory alias asrama. Dalam kurun waktu tersebut, rasanya udah nggak keitung berapa kali pindah kamar. Memang, pihak asrama meroling atau mewajibkan pindah kamar setiap satu semester sekitar dua sampai 3 kali. Hm, ribet juga sih sebenernya pindah-pindah terus, tapi ada sisi postifnya juga. Setiap kali pindah, kamar akan dibersihkan, jadi bisa dibilang kamar nggak bakal kotor parah atau sampai jadi mirip kandang ayam. Hihihi... Oke, saya mulai cerita dari kondisi dormnya dulu. Ada dua pilihan, satu kamar dua orang atau satu kamar empat orang. Saya pribadi tinggal di dorm yang sekamar empat orang. Selain lebih murah, bangunannya juga paling dekat dengan lab. Ukuran kamarnya nggak terlalu besar sih, cuma ya cukup lah buat empat orang. Setiap orang dapat fasilitas kasur (bunk bed), meja belajar beserta kursinya, lemari, baju, dan lemari sepatu. Di setiap kamar ada kamar mandi juga, jadi lumayan oke lah dari segi fas...