Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

QnA Gimana Rasanya Kuliah di Korea?

Hai semua! Liat-liat youtube sekarang marak banget yang namanya QnA atau question and answer. Yup, tulisan kali ini tentang QnA kuliah di Korea. Kemarin pas liburan di Indo selama 2 minggu banyak banget yang nanya dan rata-rata pertanyaanya mirip-mirip. Nah ini kurangkum aja biar jadi satu artikel yang semoga bermanfaat buat kalian yang penasaran gimana rasanya kuliah di korea. Yuk simak! Q1: Gimana rasanya kuliah di Korea? Syukuran ultah dan kelulusan dua senior lab A1: Rasanya ada enaknya ada enggaknya. Nggak semua hal di sini indah, tapi ya nggak buruk semua juga. Sebenarnya ini lebih ke preferensi masing-masing orang. Kalau saya sendiri sih selama menikmati semua hal yang dihadapi, ya enak-enak aja. Q2: Kasih contoh dong, enaknya apa dan nggak enaknya apa? A2: Enaknya misalnya bisa punya banyak temen dari luar negeri, nggak cuma Indonesia sama Korea aja, tapi juga negara-negara lain. Bisa juga jalan-jalan di Korea, nyobain makanannya, belajar budayanya, bahasany

10 Kemungkinan Emailmu Tak Berbalas

Keep smiling, keep going Hai barisan para pejuang beasiswa! Pernah ngerasa putus asa atau lelah karena email tak kunjung berbalas? It's okay dear, I have been on that position dan kamu tidak sendiri. Ada banyak teman yang juga sedang berjuang seperti kamu. Kali ini saya akan berbagi tentang mengapa email ke professor tak juga membuahkan hasil. Ada banyak kemungkinan lho. Professor nggak bales itu hal yang wajar, itu sebabnya kamu harus terus mencoba sembari terus memperbaiki email kamu. Bisa jadi memang ada yang perlu diperbaiki. Simak yuk beberapa kemungkinan emailmu tak berbalas atau tertolak! Salah sebut nama professor atau nama lab atau nama universitas Bisa jadi karena kamu kurang teliti sampai salah sebut nama. Saya paham, kamu pasti punya template email yang kamu edit berkali kali. Kadang saking seringnya mengedit dan kebetulan pas rada nggak fokus, kamu lupa nama professor, lab, atau universitasnya belum ke-edit juga. Itu sebabnya sebelum kamu mengirim email,

Email to Professor for the First time (Berburu promotor)

Hai para pejuang beasiswa! Gimana nih masih semangat cari beasiswa nggak? Iya, sabar. Saya paham rasanya cari beasiswa. Perjalanan mencari beasiswa itu mirip perjalanan mencari jodoh (lah emang udah tau rasanya nyari jodoh? hiks). Ya intinya butuh usaha, pengorbanan, semangat, dan tentu saja doa yang tak boleh putus.  Banyak pasti yang penasaran gimana sih caranya nulis email ke professor untuk pertama kali? ya bisa dibilang ini proses mengetuk pintu sih. Kalau pas rejekinya, ya bakal berlanjut tuh, minimal direspon sama professor. Dalam tahap ini, jangan kaget kalau professor nggak ngebales. Ada banyak kemungkinan kok. Kubahas aja masalah ini di postingan berikutnya.  Momen wisuda Oh ya, mungkin teman-teman yang juga berhasil mendapat beasiswa memiliki gaya email yang berbeda. Tapi setidaknya, semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman dalam menulis email ke professor. :) Email ke professor umumnya tidak terlalu panjang, alias singkat, padat, jelas, tapi juga

Penggantian Paspor? So Easy!

Hey hey... Masa aktif paspor kamu hampir habis? Atau paspor kamu sudah penuh 48 halaman? Yes! Ini saatnya kamu mengganti paspor kamu dengan yang baru. Sering kali orang menyebutnya perpanjangan paspor, tapi istilah yang benar yaitu penggantian paspor. Belum lama ini saya mengganti paspor saya di Kantor Imigrasi Surakarta. Sebelum mengganti paspor, pastikan masa aktif paspor kurang dari 6 bulan atau halaman paspor akan habis. Bayangan saya penggantian paspor akan memakan waktu yang lama, antri, lelah menunggu, ada berkas tambahan yang diminta, dll. Tapi ternyata tidak! Buang jauh-jauh deh pikiran yang sama sewaktu bikin paspor lima tahun lalu. Kali ini dijamin mudah :) Gimana caranya? Daftar dulu online di website imigrasi . Buatlah akun dengan menggunakan email kamu. Selanjutnya, pilih kantor imigrasi tempat kamu akan mengurus paspormu. Di website ini pula kamu dapat mengetahui ketersediaan kuota pemohon. Misal di kantor imigrasi tujuan kamu sudah penuh antriannya, kamu dap