Langsung ke konten utama

Menikmati Libur di Kebun Buah Mangunan

Menikmati pemandangan
Terakhir kapan liburan? Hm... sepertinya sudah sebulan yang lalu ketika farewell dengan sahabat semasa kuliah.
Sebagai seorang karyawan, libur di tengah pekan tentunya menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan. Akhirnya saya dengan rekan satu kantor sepakat untuk pergi ke Kebun Buah Mangunan.

Pagi itu belum genap pukul tujuh, kami berangkat. Sebenarnya kalau kami berangkat sebelum subuh, kami bisa menikmati kabut dan sunrise di sana. Tapi, karena malam hari kami tidur sampai hampir larut malam, jadilah kami berangkat  agak siang. Takut masih ngantuk di jalan. Hehehe...

Perjalanan dari Kota Gede sampai Imogiri hampir satu jam. Sesampainya di sana saya sempat kaget karena tidak seperti yang saya bayangkan. Bayangan saya, akan ada tanaman buah yang rimbun dengan berbagai macam buah yang bisa dipetik dan dinikmati di lokasi. Kenyataannya, hanya sedikit pohon buah yang tumbuh, itupun belum berbuah. Beberapa buah yang ada di lokasi antara lain jambu monyet, salak, durian, pisang, dll.

Banyak spot yang oke
Harga tiket masuk yaitu Rp6000 per orang sudah termasuk jasa parkir. Murah bukan? Ini memang salah satu destinasi wisata yang patut dicoba meski dompet sedang tipis. Dari tempat parkir, kamu perlu berjalan sekitar 100 meter untuk dapat menikmati pemandangan yang cantik banget. Tempat ini cukup nyaman, bersih, dan lumayan tertata rapi. Kata rekan saya yang sempat berkunjung beberapa tahun lalu ke tempat ini, sudah banyak perubahan. Pembangunan dilakukan dibeberapa sisi sehingga lokasi semakin menarik. Ada taman bunga di sisi anak tangga, gazebo di sebelah kanan dan kiri jalan, serta lokasi foto dengan background pemandangan yang dijamin keren banget.  Rata-rata wisatawan di sini menghabiskan waktu dengan berfoto bersama teman, selfie, ataupun duduk-duduk di gazebo sambil makan makanan ringan. Kalau ke tempat ini, boleh kok kalian bawa bekal dari rumah, lalu makan bersama di sini.

Bagi kalian yang suka jajan, ada bakso tusuk kuah yang banyak dijual di sini. Kalian bisa menemukan penjual bakso tusuk kuah di jajaran dekat parkiran dan warung-warung yang ada di lokasi. Harganya juga murah, hanya Rp500 per biji. Kalau kalian beli Rp5000 sudah lumayan kenyang kok. Oh ya, saran buat kalian yang kesini, bawalah air minum. Sebab, selain menghemat uang jajan, disini kalian akan banyak melakukan aktivitas gerak dan naik turun tangga. Jadi kalau haus tidak usah repot mencari air minum. Hehehe...

Perkenalkan, rekan kantor saya yang sama kocaknya
Serius, di tempat ini pemandangannya luar biasa. Kalau kalian meluangkan sedikit waktu untuk sekedar diam, merenung, maka kalian akan sadar bahwa kuasa Allah sangatlah luar biasa. Allah menciptakan semuanya begitu sempurna. Kita sebagai manusia hanyalah setitik kecil di bumi yang luas ini. Kita ini kecil, tidak ada apa-apanya. Allah lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada alasan bagi manusia untuk sombong, yang ada hanyalah rasa syukur, rasa takut, rasa malu, dan kekaguman yang tak terkira. MasyaAllah...

Satu lagi, kalau kalian ke sini lebih baik pagi atau sore hari saja. Kalau pagi hari bisa lihat sunrise atau kabut, kalau sore hari kalian bisa menikmati sunset yang pasti instagramable. ^-^

Keren kan...Penasaran dengan tempat ini? Ayo main ke tempat ini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bis...

Merawat luka 💔

Hai semua! Pernah ga sih kalian merasa sad, heartbreak, disappointed, atau perasaan yang senada? If yes, kamu nggak sendirian. Seriously! Sebagai manusia normal yang punya perasaan, tentu pernah dong. Apalagi buat teman-teman yang punya hati sangat lembut atau perasa, maka perasaan-perasaan itu terasa lebih vivid. It is okay not to be okay, you can be sad, heartbreak, and disappointed. Nah tapi yang perlu digaris bawahi di sini adalah, how to navigate those feelings? Gimana cara merawat hati yang terluka? Kali ini aku akan berbagi sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan luka tersebut dan bagaimana aku berjuang untuk sembuh. Yang namanya luka, sakit, ya berarti butuh obat. It might take some times, but that's fine. Kita bisa ambil baby steps, dikit-dikit aja asal progress. Semua demi kesehatan jiwa dan raga. Bukan begitu? Beberapa poin ini bisa teman-teman coba, bagitu juga ini jadi reminder buat aku pribadi. Simak ya: 1. Take a break to breath Yes! Bernapas. Kalau lagi kena a...

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti ti...