Langsung ke konten utama

Dare to dream and make it come true

Akhir- akhir ini banyak materi entah dari seminar, talkshow, ataupun sharing yang berisi tentang mimpi. All about dream. Yup, semua orang pasti punya mimpi tak terkecuali saya. Saya juga punya segudang mimpi yang mungkin kalau ditulis dalam satu buku nggak akan cukup. 


Hanya saja mimpi itu akan terwujud atau tidak, itulah yang menjadi pertanyaannya. Di situlah kita ditantang oleh mimpi - mimpi kita. Akankah kita akan menjadi pejuang yang dengan sepenuh jiwa dan raga memperjuangkannya atau hanya akan menjadi pemimpi yang sekedar berangan - angan tanpa ada usaha untuk mewujudkannya.

Nah, kali ini saya akan membagi resep to make our dream come true. Resep ini saya dapat dari berbagai narasumber. Meskipun dari banyak sumber, tapi pada intinya sama. Justru materi yang satu dan yang lain saling melengkapi. Berikut ini step nya :

1. Siapkan kertas, spidol atau bolpoin, selotif, dan laptop.

2. Tulis mimpi - mimpi itu di kertas. 

a.) Mimpi itu harus spesifik. Misalnya: Aku mau kuliah di luar negeri. Menuliskan seperti itu saja tak cukup, tetapi harus lebih spesifik lagi, yaitu Aku mau kuliah di 
Karlsruhe School of Optics & Photonics (KSOP) Jerman, Karlsruhe .


b.) Tentukan tahun, bulan, bahkan tanggalnya. Contoh, tahun 2017 bulan Agustus, tangg
al 24. (Kalau tanggal boleh ditulis boleh nggak. Tapi ditulis akan lebih baik)


c.) Semua itu ditulis dalam bentuk tabel, tujuannya agar kita mudah membaca, memahami, dan hemat kertas.



3. Tempelkan ketas itu di tembok, atau dimana saja asalkan tempat itu sering kita lihat sehingga kita sering membacanya.



4. Tuliskan mimpi- mimpi itu di laptop. Format boleh dibuat sama dengan yang ada di kertas. Hanya saja, tambahkan 
tentang apa yang harus dilakukan atau langkah - langkah untuk meraihnya. Misalnya, belajar rutin, nggak  males baca buku, artikel, ataupun jurnal, dan sering cari info untuk bisa kuliah disana.


Mimpi- mimpi itu boleh kita tulis di laptop ataupun kertas. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi lebih baik jika ditulis keduanya. 
Menulis di kertas : + sering dilihat dan dibaca
                                  - kalau mau mengubah isinya agak ribet karena harus menulis ulang.

Menulis di laptop : + mudah jika akan merevisi mimpi kita. Seumpama dirasa target terlalu cepat sedangkan kondisi tak memungkinkan, maka kita bisa mengubah waktunya dan menyusun ulang strategi.

                                  - harus menyalakan laptop dahulu jika ingin membaca tulisan kita.

Mengapa kita harus menuliskan mimpi kita? 
Dengan menuliskan mimpi itu, maka kita tak akan lupa dan lebih fokus untuk meraihnya. Tulisan itu menjadi proposal hidup kita yang akan mengarahkan langkah kaki kita dalam mengisi kehidupan ini.



5. Setelah menuliskan mimpi kita, saatnya untuk action. Mulailah menjalankan strategi yang telah dirancang.



6. Bedoa. Setelah apa yang kita lakukan untuk meraih impian kita, saatnya untuk menyerahkan semua keputusan pada Sang Khalik, Allah SWT. Berbaik - baiklah dengan-Nya. Berusaha untuk mendekat kepada-Nya menjadi salah satu jalan agar doa kita dikabulan. 



7. Believe that the dreams will be come true. 



So, beranilah untuk bermimpi. Dare to dream guys. 
Ada peribahasa yang mengatakan bersakit-sakit dahulu berenang - renang ketepian, artinya bersakit - sakit dahulu bersenang - senang kemudian. Seperti itulah mimpi, memang nggak mudah untuk meraihnya. Butuh perjuangan yang keras, pengorbanan dan optimisme. Pasti ada jalan meski jalan itu nggak selalu lurus dan mulus, akan penuh dengan kerikil, belokan. dan tanjakan.  Semakin tinggi nilai mimpi itu,  makin besar pula tantangannya. Meskipun demikian, berawal dari mimpi itulah kehidupan kita akan berubah mencapai kesuksesan. InsyaAllah tak hanya sukses di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Aamiin. :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.