Langsung ke konten utama

Surat terbuka

Lahir di lingkungan patriarki dan 'pathethic' itu memang cukup menantang. Omongan orang lain memang sepedas dan sepanas cabe rawit, yang kadang terus melaju seperti kendaraan yang remnya blong. Ketika ada manusia yang berbeda pada umumnya, siap-siap saja mendengar dan menerima cercaan yang cukup menggoyahkan hati kalau nggak kuat. 

Sebagai anak pertama, perempuan, lahir di keluarga yang secara ekonomi pas-pasan, saya bersyukur masih punya orang tua yang sangat mendukung sampai detik ini. Masalahnya adalah saat ini saya juga belum menikah, padahal usia sudah 27. Usia ini sebenarnya masih cukup muda, tapi sudah dianggap perawan tua yang nggak laku-laku. Sepulang kuliah, bukannya segera kerja lalu menikah, saya justru mau kuliah lagi di negeri yang jauh dengan durasi yang cukup lama, yaitu empat tahun. Alih-alih mendapat dukungan, mama saya justru dicibir dan disalahkan oleh tetangga dan teman-teman sejawatnya karena memperbolehkan anak gadisnya yang belum menikah ini pergi sekolah lagi. Cibiran ini cukup 'nylekit' dan membuat mama saya sedikit goyah karena omongan tetangga dan teman-teman yang tanpa tedeng aling-aling. Padahal kenyataanya, saya lanjut sekolah ini pun bukan karena menghindar dari perkawinan ataupun karena nggak mau kerja. Faktanya, saya memang belum menemukan orang yang tepat, meskipun punya teman seabrek, tinggal di Bali, dan punya kerjaan yang cukup baik dan menyenangkan. Kejam sekali :(

Perempuan oh perempuan. 
Ketika punya mimpi besar, punya cita-cita tinggi, punya kesempatan besar untuk maju, kenapa justru dicerca. Jangan ini, jangan itu. Ketika berbeda dari perempuan pada umumnya, justru dianggap paling aneh dan tidak wajar. 
"Jangan sekolah tinggi-tinggi, toh nanti ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga"
"Jangan kerja jauh-jauh"
"Jangan kerja terus, kapan nikah?"
"Jangan cari duit terus, nanti suami sama anak nggak ada yang urus"
"Jangan kuliah terus, kapan nikah?"
....dan masih banyak lagi 

Wahai tetangga dan rekan-rekan orang tua saya sekalian,
Setiap orang punya rejeki masing-masing, punya jalan hidup masing-masing. Kalau putra putri Anda semua sudah menikah, punya rumah, punya anak, dan punya pekerjaan, saya turut berbangga dan berbahagia. Saya senang, berkat bantuan putra putri Anda semua, Indonesia masih jauh dari kata "populasi menurun" karena tingkat kelahiran (natalitas) yang masih tinggi. Semoga cucu-cucu Anda tumbuh menjadi manusia yang kuat, punya budi pekerti luhur, dan turut memajukan Indonesia dikemudian hari. Saya doakan pula putra putri Anda untuk hidup bahagia berkecukupan, serta bisa meraih apa yang sebenarnya mereka inginkan dan cita-citakan. Hidup itu juga soal pilihan. :)

Kepada Bapak-Ibu tetangga dan rekan-rakan orang tua saya sekalian,
Doakan saja saya bisa berhasil juga. Semoga saya berhasil meraih cita-cita saya, diperlancar pula jodohnya. Kalaupun Bapak-Ibu punya kenalan yang bisa direkomendasikan, maka saya dan orang tua sayapun akan sangat terbuka. Tidak perlu menyalahkan orang tua saya karena memberikan restu kepada saya untuk meraih apa yang saya impikan. Keputusan mereka tidak ada kaitannya dengan Anda. Mau saya tinggal di Indonesia atau manapun, kalau nanti datang saatnya saya menikah, maka saya akan menikah. Kami sekeluarga masih percaya pada rencana Tuhan, termasuk rejeki pekerjaan dan jodoh. Doakan dan dukung saja ya. :)

Kapan budaya patriarki dan menyedihkan ini akan berakhir?
Kapan perempuan bisa bebas menentukan pilihan hidupnya?
Kapan perempuan bisa bebas meraih cita-cita?
Kapan perempuan tidak lagi dilarang ini itu? 
Karena sesungguhnya kodrat perempuan yang membedakan dari laki-laki hanyalah menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. Selebihnya, perempuan adalah manusia yang utuh, punya hak yang sama dengan laki-laki. Menyapu, mencuci baju, memasak, mengasuh anak, itu semua pekerjaan manusia yang rata tanpa memandang jenis kelamin. 
Ayolah, kapan berubah?


Sunset di Pantai Kuta, Bali



Komentar

  1. Lanjutkan langkahmu sayang, mama Ridha, iklas, ini sdh rejeki dari Allah, namanya orang banyak, kita berhasil atau gagal, tetep dikomentari, disyukuri saja, berarti mereka perhatian dengan kita, doa mama terbaik buat mbak afi 😘😘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Finally, LUT chose me🚀

Hai hai... Tak terasa saya sudah tinggal sekitar enam bulan di Bali. Tentu saja ini hal yang saya sangat syukuri, punya kesempatan tinggal di salah satu destinasi wisata impian sejuta umat. Sunset di pantai Bali memang sungguh cantik. Ditambah lagi dengan debur ombak yang cukup kuat di daerah pesisir barat memang jadi daya tarik bagi para surfer.  Well, I want to share some great news! Finally, I am accepted at Lappeenranta-Lahti University of Technology (LUT) Finland! Yey!!!😍 Sebenarnya penguman penerimaan ini sudah saya terima sejak sebulan lalu. Perjalanan menemukan tempat belajar memang tidak mudah. Apalagi sebelumnya saya juga masih galau memikirkan apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, dan akan seperti apa di masa depan. Setelah bekerja beberapa bulan di manufaktur, saya merasakan sedikit monoton. Meskipun ada tantangan-tantangan baru yang dihadapi baik dengan pekerjaan itu sendiri dan orang-orang sekitar, tapi ada satu hal yang sepertinya terasa beda. Kebahagiaan yang say

Europe trip 2023

Hi! Udah lama banget engga nulis di blog. Entah sebenernya ini blog ada yang baca atau engga, tapi biarlah jadi memori suatu hari nanti mungkin bisa jadi semacem buku digital. Keputusan buat europe trip tahun ini memang sebenarnya sedikit mendadak. Tetiba temen sekantor menginspirasi buat solo trip sebelum visa pertama habis. Jadilah liat-liat negara mana aja yang mungkin bisa didatangi sesuai budget dan akhirnya pilih Austria, Slovakia, Hungaria, Ceko, dan Polandia. Rentang waktunya adalah sepuluh hari, pas banget dimulainya dari mid-summer sampai sebelum summer course dimulai. Buat rutenya, aku dibantu planning sama pak Ali, tetangga rumah yang udah keliling banyak negara di Eropa.  Selama trip sepuluh hari, aku cuma nyiapin beberapa baju yang nantinya bisa dilaundry dengan cepat, jadinya cuma satu backpack. Tapi, backpack yang aku beli ini menurutku lumayan unik karena selain muat banyak, dalemnya mirip kayak koper, dan super light. Buat temen-temen yang mau backpack mungkin bisa li

Assalamualaikum Lappeenranta!

Halo-halo... Setelah beberapa bulan off dari blog akhirnya balik lagi. Dalam beberapa bulan terakhir emang lagi sibuk-sibuknya urus ini itu dan segala perintilan persiapan studi lanjut di Finlandia. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya dari Indonesia ke kota Lappeenranta di Finlandia tempat saya akan belajar dalam beberapa tahun ke depan. Setelah resign dari kantor di Bali, akhirnya saya pulang ke rumah orang tua. Sekitar tiga minggu akhirnya waktu itu saya gunakan untuk berkunjung ke beberapa lokasi sekitar Wonogiri, termasuk Solo, Sragen, dan tentu saja Jogja. Tidak hanya sekedar plesir, tapi saya benar-benar berusaha menggunakan waktu yang saya miliki untuk bersama dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Ditambah lagi senang sekali bisa bersilaturahmi ke kampus tercinta. Setiap sebelum pergi studi lanjut, saya selalu re-charge kembali ke kampus saat S1 demi mendengarkan wejangan ataupun cerita-cerita seru dari dosen-dosen di Pendidikan Fisika.  Waktu yang dinanti tiba.